Tensi persaingan juara dunia F1 musim ini yang akhirnya melibatkan dua tim kuat justru mengalami anti klimaks setelah Sebastian Vettel dan tim Ferrari mendapat hasil minor karena kesalahan yang mereka lakukan sendiri.
Terakhir Sebastian Vettel gagal finis di GP Jepang yang berlangsung pada hari Minggu (9/10/2017) lalu karena mengalami gagal mesin.
Di sisi lain kandidat juara dunia lainnya, Lewis Hamilton (Mercedes) menjadi pemenang lomba diikuti dua pebalap Red Bull, Max Verstappen dan Daniel Ricciardo yang berada di posisi kedua dan ketiga.
Hasil buruk membawa selisih poin Sebastian Vettel dengan Lewis Hamilton bertambah menjadi 55 poin hanya dalam tiga seri balapan terakhir.
"Saya merasa sangat kasihan pada Sebastian karena itu adalah pukulan yang membunuh peluangnya menjadi juara, dan juga untuk para penggemar," kata bos tim Red Bull, Christian Horner.
(Baca Juga: Menerka Kekuatan Pebulu Tangkis Muda Indonesia)
"Sepertinya kita tidak akan bersenang-senang sampai akhir tahun meski saat memasuki musim panas situasinya tampak menjajikan."
Saat ini Lewis Hamilton sudah mengoleksi 306 poin dan berada di puncak klasemen, meninggalkan Sebastian Vettel di peringkat kedua dengan 247 poin.
Padahal di paruh musim ini, Sebastian Vettel sempat membukukan perolehan poin yang lebih banyak daripada Lewis Hamilton.
Celebrating with a #Mobot @LewisHamilton @Mo_Farah #JapaneseGP pic.twitter.com/U7raELK73R
— Formula 1 (@F1) October 8, 2017
Secara matematis andai Lewis Hamilton kembali memenangi seri balapan berikutnya dan Sebastian Vettel finis di luar posisi lima besar maka gelar juara F1 musim ini akan jatuh ke pangkuan pebalap Mercedes tersebut.
"Setiap tim yang memiliki cara yang berbeda untuk mengatasinya. Saya tidak berhak untuk menilai bagaimana Ferrari akan bereaksi. Mereka memiliki nasib buruk," imbuh Christian Horner.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | crash.net |
Komentar