Di saat rekan setimnya telah menyetujui perpanjangan kontrak, pebalap Formula 1 (F1) asal Australia, Daniel Ricciardo, justru lebih memilih untuk melihat situasi mobil dan pasar sebelum melanjutkan masa baktinya bersama tim Red Bull Racing.
Kontrak Ricciardo akan habis pada akhir 2018 dan karena hal itu pula, Ricciardo kerap dihubungkan dengan tim-tim top lain seperti Mercedes dan Ferrari.
Andai Ricciardo benar-benar keluar dari Red Bull dan bergabung dengan tim Ferrari, maka dia bisa jadi akan mengalami fenomena dejavu.
Mengacu pada sisa kontrak para pebalap Ferrari saat ini, Ricciardo terbliang lebih berpeluang menggantikan posisi Kimi Raikkonen (Finlandia) dibandingkan posisi Sebastian Vettel (Jerman).
Vettel masih terikat dengan Ferrari hingga musim 2020, sementara kontrak Raikkonen bersama tim berlogo kuda jingkrak menyisakan satu tahun lagi.
(Baca Juga: Setelah Pensiun, Felipe Massa Enggan Kembali ke Kampung Halamannya, Kenapa?)
Nah, kalau Ricciardo benar-benar datang ke Ferrari untuk berpartner dengan Vettel, maka hal ini akan mengulangi kejadian pada musim 2014.
Kala itu, Ricciardo bergabung dengan Red Bull untuk menjadi rekan Sebastian Vettel yang telah lebih dulu menjadi bagian dari tim.
Pada musim debutnya bersama Red Bull, Ricciardo mencatat hasil yang lebih baik ketimbang Vettel.
Dia menyelesaikan satu musim balapan F1 dengan menempati peringkat ketiga, sementara Vettel berada di urutan kelima.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | skysport.com |
Komentar