Nasib baik tampaknya sedang berpihak kepada pebalap Formula 1 asal Swedia, Marcus Ericsson.
Bagaimana tidak, posisi Marcus Ericsson sebagai pebalap tim Sauber tetap dipertahankan meski menjalani musim yang mengecewakan pada 2017.
Ericsson gagal mengumpulkan satupun poin dari 20 seri balapan F1 yang diikuti sepanjang musim 2017.
Bahkan catatan Marcus Ericsson ini lebih buruk dibandingkan rekan setimnya, Pascal Wehrlein, yang berhasil mendapatkan 5 poin.
Maka sedikit mengherankan jika (Alfa Romeo) Sauber memilih Ericsson ketimbang Wehrlein untuk berpasangan dengan Charles LeClerc untuk F1 musim 2018.
(BACA JUGA : Penilaian Bos Ferrari Tentang Tahun Pertama Liberty Media sebagai Promotor F1)
Marcus Ericsson memiliki pembelaan tersendiri tentang "keberuntungan" yang didapatnya sehingga terpilih sebagai pebalap Alfa Romeo Mercedes.
"Masalahnya adalah kami banyak menghabiskan waktu di barisan belakang dan tidak memperebutkan poin," ujar Ericsson dikutip BolaSport.com dari Crash.
"Perbedaan poin kami terlihat besar. Tapi jika anda melihat statistik lebih teliti, jarak antara kami berdua sangat tipis."
Pebalap 27 tahun ini juga mengungkapkan kesulitan yang dihadapi saat mengendarai mobil yang kurang kompetitif.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | crash.net |
Komentar