Bos tim Red Bull, Christian Horner, menyebut jika mesin Renault masih memiliki performa buruk ketika menjalani sesi kualifikasi.
Mesin Renault sebagai pemasok mesin untuk Red Bull sering mengalami kerusakan sepanjang balapan F1 2017.
Bahkan ini menjadi alasan kenapa Max Verstappen dan Daniel Ricciardo kesusahan dalam bersaing dengan pebalap papan atas.
Mesin Renault memang sempat membaik seiring berjalannya waktu, yaitu mengantarkan kemenangan Verstappen di GP Malaysia dan GP Meksiko.
Akan tetapi menurut Horner hal tersebut belum cukup karena pada saat sesi kualifikasi mesin Renault kalah dengan yang lain.
(Baca Juga: 2017 Jadi Musim Terburuk Tim Red Bull Sejak 2006)
"Di saat balapan performa mesin masih sedikit seimbang. Tapi saat kualifikasi, dengan adanya mode mesin, dugaan pemakaian oli, dan sebagainya, hal itu tentunya menjadi pembeda," kata Horner dikutip BolaSport.com dari MotorSport.
Meskipun demikian Horner percaya jika pihak Renault akan bisa memecahkan masalah tersebut.
Tidak hanya itu, memasuki tahun kelima dengan mesin hibrida di tahun depan membuat Horner memprediksi persaingan akan seimbang.
"Stopwatch tidak pernah berbohong. Kita akan memasuki tahun kelima dengan mesin hibrida,"
"Jadi ada harapan persaingan bisa mulai lebih seimbang dan mereka bisa lebih paham tentang masalah yang sedang mereka alami," ucap Horner menambahkan.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar