Legenda Formula One (F1) asal Austria, Niki Lauda, tak sungkan menyebut penghapusan grid girls oleh Liberty Media sebagai keputusan yang bodoh.
Grid girls adalah model perempuan yang bertugas mendampingi para pebalap sebelum (dan juga setelah) lomba yang biasanya menggunakan pakaian seksi untuk promosi.
Mulai musim balap F1 2018, Liberty Media selaku pemilik Formula One Group telah mengeluarkan kebijakan untuk meniadakan grid girls.
Keputusan itu dianggap aneh oleh sejumlah tokoh F1, termasuk Lauda yang notabene juga menjabat sebagai Ketua Non-Eksekutif Mercedes.
(Baca juga: Daniel Ricciardo Indikasikan Persaingan Kedua Pebalap Red Bull Ini akan Memanas di F1 2018)
"Bagaimana seseorang bisa membuat keputusan yang bodoh seperti ini?" kata Lauda yang dikutip BolaSport.com dari surat kabar Austria, Der Standard.
"Selama ini, para wanita telah mengemansipasi diri mereka dengan sangat baik. Jadi, saya pikir ini keputusan ini berlawanan dengan wanita," ucap Lauda.
"We have to move with the times."
Claire Williams is the latest to weigh in on the subject of "grid girls" in Formula 1.
— BBC Sport (@BBCSport) February 2, 2018
https://t.co/YQKcaQjXsO pic.twitter.com/1Iur2HsoTJ
Pelarangan grid girls, kata Lauda, merupakan keputusan yang telah mematahkan tradisi F1 sekaligus merugikan kaum wanita.
Oleh karena itu, Lauda berharap keputusan yang digagas oleh Liberty Media tersebut masih bisa berubah.
Dalam kesempatan itu, Lauda juga mengecam anggapan yang menyebutkan bahwa grid girls telah menghambat kaum wanita untuk meraih kesuksesan di ajang balap.
(Baca juga: Mantan Bos F1 Sebut Pelarangan Grid Girl Munafik)
"Sungguh sangat disayangkan tradisi seperti itu ditiadakan karena para wanita kurang menyukainya," tutur Lauda.
Beberapa pebalap F1, salah satunya Sebastian Vettel (Ferrari), menyebut pelarangan grid girls sebagai sesuatu yang konyol.
Demikian pula dengan mantan pemilik F1, Bernie Ecclestone, yang menyatakan bahwa kehadiran grid girls tidak membahayakan sama sekali sehingga tak perlu dihapus.
Keputusan yang dibuat oleh Liberty Media itu telah dikeluhkan para grid girls melalui media sosial karena mereka merasa telah kehilangan pekerjaan.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Der Standard |
Komentar