Sponsor pebalap Formula 1 (F1) asal Finlandia, Valtteri Bottas, menyarankan kliennya melanjutkan karier ke tim papan atas lain yakni Ferrari setelah masa baktinya bersama Mercedes selesai.
Berdasarkan kontrak, periode kerja sama Valtteri Bottas dan Mercedes akan selesai pada akhir 2018.
Artinya, Bottas bisa saja berganti tim pada 2019.
Musim ini, Bottas mengawali perburuan gelar juara dunia F1 dengan berbagai masalah dan sempat mengalami crash pada sesi kualifikasi.
Rapor mengecewakan tersebut berlanjut saat hari balapan GP Australia berlangsung di Sirkuit Albert Park (Melbourne Grand Prix), Melbourne, Minggu (25/3/2018).
Pada balapan seri pembuka F1 2018 itu, Bottas hanya mampu finis di urutan ke-8.
(Baca Juga : Max Biaggi Merasakan Duka Mendalam Pasca Meninggalnya Ralf Waldmann)
Sponsor Bottas, Antti Aarnio-Wihuri, meyakini sang klien bakal bangkit pada GP Bahrain yang akan digelar di Sirkuit Internasional Bahrain (Sakhir Grand Prix), 6-8 April mendatang.
"Saya pikir Valtteri (Bottas) akan bersama Mercedes, tetapi di Formula 1 semua bisa terjadi," kata Aarnio-Wihuri yang dikutip BolaSport.com dari situs One Stop Strategy.
Saat ini, Mercedes dirumorkan sedang mengincar Daniel Ricciardo (Australia) atau Esteban Ocon (Prancis) untuk menjadi pebalap mereka pada musim balap 2019.
Jika hal itu terjadi, Bottas dipastikan terdepak dari tim Mercedes.
Kendati begitu, Aarnio-Wihuri melihat ada kesempatan lain untuk pebalap yang disponsorinya itu.
Peluang tersebut ialah membalap untuk tim rival Mercedes, Ferrari.
"Saya pikir masa Raikkonen akan berakhir, musim lalu pebalap itu mulai tidak konsisten, mungkin dia sudah tidak ingin balapan lagi," kata Aarnio-Wihuri.
(Baca Juga : Mario Aji Gagal Finis, Warganet Beraksi)
Menurut salah satu orang terkaya di Finlandia yang ikut mendanai Bottas dan tim Mercedes, sang pebalap tidak mungkin menolak untuk pindah ke Ferrari.
Apalagi tim pabrikan Italia yang identik dengan warna merah itu juga pernah punya keinginan untuk memakai jasa Valtteri Bottas.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | onestopstrategy.com |
Komentar