Pebalap Red Bull Racing, Max Verstappen, tengah menjadi sorotan berbagai media terkait insiden yang melibatkan dirinya dengan Sebastian Vettel (Ferrari) pada GP China 2018.
Menurut sang ayah, Jos Verstappen, sorotan media kepada Max Verstappen tak lepas dari faktor usia yang masih muda.
Secara umum, stigma yang menempel dalam masyarakat dunia ialah pebalap muda memiliki emosi kurang stabil dan pengalaman kurang banyak.
Hal inilah yang kemudian menjadi amunisi para pewarta untuk menyorot Verstappen.
(Baca juga: Lewis Hamilton Harus Mulai Pikirkan Masa Depannya Bersama Mercedes)
"Max (Verstappen) sedang diletakkan di bawah kaca pembesar karena umurnya," ucap Jos Verstappen yang dilansir BolaSport.com dari Auto Sport.
"Jika anda menonton balapan terakhir di China, (Fernando) Alonso mendorong Vettel hingga melebar dan tidak hanya sedikit, namun tidak ada yang membicarakannya," tutur eks pebalap Formula 1 (F1) asal Belanda itu.
INITIAL CLASSIFICATION (END OF RACE): Best #ChineseGP ever? #F1 pic.twitter.com/swi6LQExwh
— Formula 1 (@F1) April 15, 2018
Jos Verstappen menyayangkan sikap media yang terkesan pilih kasih terhadap putranya.
Dia juga menilai apa yang dilakukan media dunia saat ini kepada Max Verstappen merupakan suatu hal tidak benar.
"Max sedang dibantai oleh berbagai media dan saya merasa itu tidak benar," ujar Jos Verstappen.
Max Verstappen menjadi sorotan setelah menyenggol jet darat yang dikendalikan Sebastian Vettel saat balapan GP China di Sirkuit Internasional Shanghai, Minggu (15/4/2018).
Gara-gara senggolan itu, mobil Verstappen dan Vettel sama-sama mengalami spin sehingga terlempar dari posisi tiga besar.
Adapun insiden tersebut muncul karena kedua pebalap tengah bersaing untuk menempati posisi ketiga.
Pada akhir balapan, Vettel hanya bisa finis di urutan kedelapan, sedangkan Verstappen yang mendapat penalti 10 detik menuntaskan lomba GP China 2018 di posisi kelima.
Padahal, Verstappen sebetulnya finis di urutan keempat.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Autosport.com |
Komentar