Penampilan kurang konsisten dari tim Toro Rosso pada dua seri balap Formula 1 (F1) 2018 mengundang rasa penasaran Honda.
Technical officer Honda, Toyoharu Tanabe, mengaku tidak bisa memahami alasan di balik kesuksesan pebalap Toro Rosso di Bahrain, tetapi tampil jeblok di China.
"Saya tidak bisa katakan jika ini benar-benar karena permasalahan klasik seputar power unit," kata Tanabe yang dikutip BolaSport.com dari The Checkered Flag.
Pria asal Jepang tersebut mengaku akan melakukan investigasi tentang masalah performa angin-anginan skuat Toro Rosso.
"Kami butuh menganalisis apa yang sebenarnya terjadi di China dan juga Bahrain. Mengapa itu terjadi di China dan mengapa di Bahrain dan kemudian saya akan memikirkan rencana selanjutnya," kata Toyoharu Tanabe.
Sejauh ini investigasi tim Honda belum menemukan adanya kesalahan data dalam dua seri balapan tersebut.
(Baca Juga: Jelang GP Americas 2018, Johann Zarco Ucapkan Mimpinya)
"Kami akan mengirim perangkat kerasnya ke Sakura untuk perawatan dan kami akan melihat keadaan yang sebenarnya," kata Tanabe.
Kegelisahan Toyoharu Tanabe terbilang masuk akal karena performa pebalap Toro Rosso benar-benar berbanding 180 derajat pada balapan GP Bahrain dan GP China.
Pada GP Bahrain, salah satu pebalap Toro Rosso, Pierre Gasly, sukses finis keempat, sedangkan Brendon Hartley di urutan ke-17.
Namun, pada GP China, performa Pierre Gasly anjlok setelah hanya bisa finis di urutan ke-18, sementara Brendon Hartley gagal finis.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Thecheckeredflag.co.uk |
Komentar