Ferrari memang gagal memenangi seri balap GP China (15/4/2018), namun, mereka tetap dicurigai melakukan kecurangan karena performa mobil yang terlalu kuat.
Hal itu terindikasi oleh suara mesin yang berbeda saat melewati tikungan serta penemuan tuas ekstra pada setir milik Sebastian Vettel.
Beberapa pihak menduga bahwa Ferrari memanfaatkan gas buang ke arah sayap belakang mobil mereka untuk menambah tenaga mobil.
Dengan adanya tuas tambahan tersebut, Ferrari bahkan disebut telah menemukan cara untuk membuat gas buang tetap keluar meski pebalap tidak menekan pedal akselerasi.
Hal tersebut pun direspons oleh Federasi Balap Mobil Internasional (FIA) dengan mempertegas larangan trik pengaturan mesin yang memungkinkan keluarnya gas buang ke arah sayap belakang mobil.
(Baca Juga: Meski Raih Podium, Andrea Iannone Mengakui Ia adalah Pebalap Bodoh)
"Kami tidak mengizinkan adanya pengaturan mesin yang didesain khusus untuk meningkatkan aliran gas buang saat sedang berbelok di tikungan, baik yang melewati kompresor turbo atau silinder," tulis direktur teknis FIA, Nikolas Tombazis, dikutip BolaSport.com dari Motorsport.
"Aliran seperti itu hanya diizinkan jika merupakan hasil pengaturan yang murni untuk meningkatkan performa atau reliabilitas mesin."
Trik buang gas ke sayap belakang sebenarnya juga diperkenalkan oleh Renault pada mobil terbaru mereka R.S.18.
Namun, seperti dilansir BolaSport.com dari Marca, pembuangan gas pada mobil Renault tersebut masih dianggap legal.
Pasalnya hal tersebut tidak terhubung dengan sistem sehingga tidak ada kendali khusus untuk mengatur kapan atau seberapa besar gas buang yang dihembuskan ke sayap belakang.
FIA sendiri berjanji akan melakukan investigasi terhadap kasus ini secara satu per satu.
(Baca Juga: Jadwal F1 GP Azerbaijan 2018 - Saatnya Lewis Hamilton Raih Kemenangan Pertama?)
"Untuk soal ini, kami tidak berpikir ada cara praktis atau sederhana untuk menangkap semua bentuk pelanggaran hanya dengan satu peraturan," tulis Tombazis.
"Oleh karena itu kami akan mengawasi penggunaan pengaturan mesin secara kasus per kasus. Meskipun ini bukan solusi yang sepenuhnya memuaskan, kami merasa ini adalah cara terbaik, terutama karena dampaknya belum terlalu besar."
Ferrari memang menjadi tim paling dominan pada tiga seri balap pertama musim ini.
Tim kuda jingkrak itu telah memenangi dua seri balap pertama serta tidak pernah absen dari atas podium pada seluruh seri yang telah digelar musim ini.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | marca.com, Motorsport.com |
Komentar