Jurnalis dan analis F1, Craig Scarborough, memberi saran agar mobil balap Formula 1 tidak lagi menggunakan spion untuk membantu pebalap melihat situasi di sekitarnya.
Hal tersebut dikemukakannya seiring dengan banyaknya insiden yang disebabkan karena pebalap tidak bisa melihat pebalap lain yang berada di samping atau di belakang mereka.
Banyak driver yang komplain selepas balapan GP Azerbaijan karena tidak bisa melihat pebalap yang berada di samping atau belakangnya.
Beberapa insiden yang terjadi saat balapan F1 berlangsung seringkali disebabkan karena masalah tersebut.
Insiden yang paling berbahaya adalah saat Pierre Gasly (Toro Rosso) hampir menabrak rekan satu timnya Brendon Hartley pada sesi kualifikasi GP Azerbaijan, 28 April 2018.
( Baca Juga : 3 Momen Ini Jadi Bukti Tikungan Terakhir Sirkuit Jerez Penuh Risiko)
Selain itu, getaran saat mobil melaju kencang membuat kaca spion yang berada di mobil menjadi goyang.
Hal itu pun menjadi salah satu penyebab kenapa pebalap sulit untuk melihat rivalnya yang berada di samping atau di belakang.
Menurut Craig Scarborough teknologi zaman sekarang sebenarnya bisa digunakan untuk balapan.
Scarborough mengambil contoh ajang WEC (World Endurance Championship) yang telah menggunakan kamera dan monitor untuk pebalapnya.
( Baca Juga : Berhasil Puncaki Klasemen F1, Lewis Hamilton Butuh Hal Ini untuk Bisa Bertahan)
"Di ajang WEC, mobil punya kamera yang menghadap belakang dan monitor kecil di kokpit," kata Scarborough dikutip Bolasport.com dari Motorsport.
Scarborough menerangkan dengan adanya teknologi tersebut, pebalap akan mendapat informasi siapa yang berada di belakangnya.
"Dengan kamera dan monitor, pebalap tidak memiliki titik buta," ujar analis teknis dari situs Motorsport ini.
Selain itu Scarborough menyarankan monitor digital disematkan di atas halo sebagai acuan bagi pebalap untuk melihat ke belakang.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar