Trauma akan insiden pecah ban dan berujung gagal finis yang menimpa Valtteri Bottas ternyata belum benar-benar hilang meski sang pebalap mengaku telah move on.
Valtteri Bottas masih merasa kecewa dengan insiden pecah ban di GP Azerbaijan 2018 yang membuat kemenangan di depan mata hilang tak berbekas.
Pasalnya pada saat itu Bottas tengah memimpin balapan dan GP Azerbaijan 2018 menyisakan tiga putaran lagi.
Sayangnya, keunggulan itu sirna saat Valtteri Bottas gagal finis usai melindas serpihan bekas kecelakaan mobil lainnya.
"Tentu saja saya merasa kecewa, dengan kehidupan ini dan juga dunia balapan," ujar Bottas seperti dikutip BolaSport.com dari Fox Sport Asia.
Meski kecewa, pebalap Mercedes tersebut tampaknya membuat Bottas bersikap dewasa dengan adanya kejadian tersebut.
(Baca Juga: Usai Mengalami Nasib Buruk pada F1 GP Azerbaijan, Begini Cara Valtteri Bottas untuk Move on)
"Kekecewaan selalu menjadi peluang besar untuk menjadi lebih kuat, jika Anda bisa mengambil jalan yang benar," kata Bottas menambahkan.
Bahkan, pebalap Finlandia tersebut berjanji akan kembali dengan kekuatan yang lebih besar pada balapan selanjutnya.
"Jadi, saya merencanakan untuk menjadi lebih kuat pada pekan depan hingga akhir musim ini," kata Bottas menegaskan.
Selain di media, Bottas juga mengungkapkan keyakinannya untuk move on melalui Instagram pribadinya.
"Terkadang olahraga yang Anda cintai dapat menjadi sangat berat. Namun, saya belajar untuk mengubah pengalaman negatif menjadi kekuatan," tulis akun @valtteribottas pada Minggu (29/4/2018).
Valtteri Bottas dan Mercedes tengah bersiap jelang seri balapan F1 GP Spanyol yang berlangsung pada 11-13 Mei 2018 di Sirkuit Catalunya, Spanyol.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Foxsportasia.com |
Komentar