Pebalap Red Bull Racing, Max Verstappen, telah menunjukkan kemauan untuk mengubah gaya mengemudi agresif pasca-insiden yang terjadi pada seri balap Formula 1 (F1) GP Monaco 2018, akhir pekan lalu.
Max Verstappen mengalami kecelakaan saat melakoni sesi latihan bebas ketiga (free practice 3/FP3) GP Monaco di Sirkuit Jalan Raya Monte Carlo.
Gara-gara kecelakaan itu, tim mekanik yang mengurus dia gagal memperbaiki mobil tepat waktu sehingga Verstappen pun urung mengikuti sesi kualifikasi.
Verstappen pun akhirnya harus memulai balapan GP Monaco 2018 dari posisi paling buncit.
(Baca Juga: Pengumuman Penting, Ini 3 Turnamen Bulu Tangkis Bergengsi yang Bakal Digelar Sepanjang Juni 2018)
Insiden pada GP Monaco diakui Max Verstappen telah mendorong dia untuk mengendalikan naluri agresif yang masih menggebu di dalam dirinya.
Sebagai seorang pebalap, Verstappen memang dikenal dengan agresivitasnya.
Aksi yang ditampilkan Verstappen tersebut kerap menuai kritik dari pebalap lain karena dinilai berbahaya dan berpotensi menciptakan insiden termasuk pada GP Monaco 2018.
"Saya tahu apa yang harus saya lakukan dan apa yang tidak. Ini adalah situasi sulit yang saya hadapi," kata Verstappen yang dilansir BolaSport.com dari Express.
"Saya pikir, saya sudah melakukan segalanya dengan mengambil lebih banyak risiko, saya tidak berpikir saya akan melewati pebalap-pebalap lain di depan saya," tutur pebalap berusia 20 tahun itu.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | express.co.uk |
Komentar