Setelah 12 tahun bekerja sama dengan Renault, Red Bull Racing dipastikan bakal memiliki supplier power units baru mulai musim kompetisi F1 2019.
Pasalnya, tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris, itu resmi telah menggandeng Honda sebagai penyedia pasokan power unit mereka.
Keputusan beralih dari Renault dan Honda diambil oleh Red Bull Racing setelah melihat data perkembangan mesin keduanya pada F1 GP Canada 2018 sekitar dua pekan yang lalu.
Red Bull yang saat ini menggunakan power unit dari Renault memungkinkan melihat data milik Honda melalui "tim saudara kecil" mereka, Scuderia Toro Rosso.
Pada sisi lain, kerja sama dengan Red Bull Racing ini bakal memberi tantangan tambahan bagi Honda lantaran mulai tahun depan akan menyuplai power unit untuk dua tim sekaligus.
Tekanan semakin besar karena perusahaan asal Jepang itu mendapat sorotan tajam saat terseok-seok selama tiga musim bersama McLaren.
(Baca Juga : Beralih dari Renault ke Honda, Begini Penjelasan Bos Tim Red Bull Racing)
Meskipun demikian, Masashi Yamamoto (General Manager Honda) menyambut positif kerja sama dengan Red Bull Racing.
"Red Bull telah berhasil memenangkan beberapa balapan dan mereka memiliki sasis sangat bagus yang berarti kami akan memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan balapan," kata Yamamoto dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.
"Hal itu memberikan motivasi lebih besar untuk seluruh anggota Honda, namun pada saat yang sama itu bakal memberi tekanan dan tanggung jawab yang besar bagi kami," tuturnya melanjutkan.
Masashi Yamamoto pun tampak optimistis dan tak ragu mengusung target tinggi saat Honda memulai kerja sama dengan Red Bull pada musim 2019.
"Sudah menjadi sifat alamiah Honda untuk selalu mengingingkan target yang sangat tinggi. Dan itulah yang membuat Honda menjadi seperti saat ini," ucap pria asal Jepang ini.
"Sebagai permulaan, kami tidak ingin membuat penampilan Red Bull dari level saat ini. Target kami adalah melaju lebih jauh dan tampil jauh lebih baik dibandingkan saat ini," kata Masashi Yamamoto.
Hal ini senada dengan optimisme Bos Red Bull Racing, Christian Horner, yang menginginkan kerja sama ini membawa mereka bersaing lebih ketat dengan Ferrari dan Mercedes.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | SkySports.com |
Komentar