Pebalap Ferrari, Kimi Raikkonen, percaya bahwa inisiatif untuk menyalip selama karier balapnya di Formula 1 mampu mengubah masalah bagi driver yang tidak bisa menjalani balapan sepenuhnya pada momen tertentu.
Sejak melakukan debut pada 2001, Formula 1 telah memperkenalkan beberapa perubahan aturan untuk mencoba meningkatkan balapan, termasuk pelarangan pitstop, dan Drag Reduction System (DRS) untuk menambah aksi saling menyalip.
Dampak DRS akan lebih besar ketika memakai setelan high downforce.
Di sirkuit berkecepatan tinggi seperti Monza, efektivitas DRS berkurang karena mobil umumnya sudah memakai sayap belakang low downforce dengan sudut serang (angle of attack) yang lebih landai untuk mengurangi hambatan angin.
Teknologi tersebut diperkenalkan sejak 2011 dan Raikkonen menilai DRS memengaruhi keinginannya untuk melanjutkan karier di Formula 1.
"Teknologi ini tidak hanya berpengaruh kepada penonton, tetapi itu lebih menyenangkan ketika kami sedang benar-benar balapan," ucap Raikkonen seperti dilansir BolaSport.com dari Autosport.
"Ya, kami balapan, tetapi ketika tidak ada yang terjadi (aksi saling menyalip) itu tidak mengasyikkan bagi kamibatau orang-orang di sini, atau bagi orang yang menonton di TV. Ini bukan keputusan yang tiba-tiba mengubah segalanya. Ada banyak perubahan selama saya bertahun-tahun di F1."
Menurut Raikkonen, peraturan baru ini membuat dia jarang melakukan aksi overtaking alias menyalip selama balapan berlangsung.
(Baca juga: Carolina Marin Promosikan La Liga Jelang Hadapi Malaysia Open)
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Autosport.com |
Komentar