Pebalap Formula 1 (F1) dari tim Mercedes, Lewis Hamilton, mengatakan akan sangat waspada terhadap ancaman Ferrari dan khususnya Sebastian Vettel sampai akhir pekan nanti.
Hamilton dan timnya saat ini masih berusaha untuk bangkit setelah hasil buruk di GP Austria.
Di seri balapan yang digelar di Red Bull Ring pekan lalu, Hamilton dan rekan setimnya, Valtteri Bottas, gagal finis karena mengalami kerusakan pada mobil mereka.
Usai kegagalan tersebut, Hamilton pun mengincar kemenangan di GP Inggris.
(Baca Juga: Berita Duka, Atlet Sepeda Indonesia untuk Asian Games 2018 Ditabrak dari Belakang hingga Sepedanya Hancur)
Hamilton tercatat telah meraih 4 kemenangan beruntun selama 4 musim F1 ketika membalap di Sirkuit Silverstone, Inggris.
Meskipun catatannya terbilang bagus, pebalap berusia 32 tahun itu merasa waswas dengan ancaman Ferrari.
Terlebih setelah sesi latihan bebas kedua (free practice/FP) yang digelar pada Jumat (6/7/2018), di mana Vettel mampu memimpin dan menjadi yang tercepat mengalahkan Hamilton.
"Ferrari sangat cepat," kata Lewis Hamilton setelah sesi FP2 dilansir BolaSport.com dari Express.
"Kami berada dalam pertarungan serius. Ini akan menjadi tontonan yang bagus untuk penonton dan saya harap kami bisa melewatinya," sambungnya.
"Atmosfer pertarungannya akan sangat terasa, cuacanya mendukung, dan keramaiannya luar biasa," ujar Hamilton lagi.
Sementara Lewis Hamilton akan mewaspadai Ferrari, Sebastian Vettel justru sangat bersyukur.
Hasil FP 2 di Silverstone membuktikan bahwa Ferrari akhirnya mampu meraih kemenangan atas Mercedes sejak GP Inggris 2012.
(Baca Juga: Mantan Petinju Ini Beri Peringatan kepada Manny Pacquaio)
"Kami sudah lama ingin membunuh sihir yang dimiliki oleh Mercedes di Silverstone," kata Vettel.
"Jelas itulah yang sudah kami coba selama bertahun-tahun terakhir ini dan saya pikir kami berhasil dengan cukup baik," lanjutnya.
"Memang benar, Mercedes sangat kuat di sini dan kami mengharapkan bisa menjadi saingan mereka," tutup Sebastian Vettel.
| Editor | : | Dwi Widijatmiko |
| Sumber | : | express.co.uk |
Komentar