Pebalap tim Red Bull, Max Verstappen, melakukan pembelaan diri setelah mengucapkan perkataan tidak santun pada balapan Formula 1 (F1) GP Hungaria 2018.
Pada balapan yang digelar di Hungaroring, Hungaria, Minggu (29/7/2018), Max Verstappen gagal finis karena kehilangan kendali atas mobil Red Bull Racing yang dia kendarai.
Saat mulai kehilangan kendali pada lap keenam, Verstappen diberitahu timnya untuk menepi.
(Baca Juga: Lee Chong Wei dan Tanda-tanda Pensiun yang Kian Besar)
Namun, alih-alih menuruti instruksi dari timnya, Verstappen justru menjawab dengan ucapan yang cenderung membantah.
"Bisakah saya tidak terus melakukannya? Saya tidak peduli mesin ini mau meledak. Semua seperti lelucon. Jujur. Arghh," ucap Verstappen dalam komunikasi radio yang dilansir BolaSport.com dari Express.
Kemarahan pebalap muda berkebangsaan Belanda itu akhirnya disensor sebelum dijangkau oleh pemirsa.
Meski begitu, Max Verstappen berharap para penggemar bisa mendengar ucapan kemarahan dia sepenuhnya.
Hal tersebut diinginkan Verstappen karena dia memiliki alasan.
"Hanya saja, pada saat itu sangat sulit untuk diterima," kata Verstappen.
"Saya sangat marah di radio. Saya pikir banyak hal yang terjadi tidak sesuai harapan," ucap Verstappen.
Menurut Verstappen, kegagalan dia di Hungaria adalah bentuk lain dari kinerja mesin Renault yang buruk.
(Baca Juga: Presiden BAM Desak Warga Malaysia untuk Hormati Privasi Lee Chong Wei)
"Sebagai pebalap, saya atau mungkin Anda berharap mesin yang layak, namun yang terjadi justru kinerjanya terus menurun," ujar Verstappen.
"Awalnya saya merasa baik dengan mobil dan memiliki performa yang kuat, sayangnya saya harus finis lebih awal di lap keenam. Ini benar-benar membuat frustasi," kata dia.
Setelah kejadian ini, Max Verstappen meminta maaf kepada tim dan semua pendukungnya karena tidak bisa menyelesaikan balapan di Hungaroring dengan baik.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | express.co.uk |
Komentar