Bos Renault, Cyril Abiteboul, memberikan tanggapan atas keluhan dari tim Red Bull Racing.
Relasi antara Renault dan Red Bull Racing memang sedikit renggang dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu penyebabnya adalah puasa gelar juara dunia Formula 1 (F1) yang dialami tim Red Bull Racing dalam empat tahun terakhir.
Renault dan Red Bull Racing pernah memiliki kolaborasi yang bagus ketika pebalap Red Bull Racing saat itu, Sebastian Vettel (Jerman), berhasil meraih empat gelar juara dunia secara beruntun dalam periode 2010-2013.
(Baca Juga: Jadwal MotoGP Republik Ceska 2018 dan Klasemen Sementara)
Namun, hal tersebut tak lagi tampak.
Bahkan, tim Red Bull Racing mengeluhkan performa mesin Renault setelah salah satu pebalap mereka, Max Verstappen (Belanda), gagal finis pada balapan GP Hungaria di Hungaroring, Minggu (29/7/2018).
Menanggapi anggapan negatif tersebut, Cyril Aboteboul enggan disalahkan apalagi dikambinghitamkan.
Dia justru balik menyalahkan pihak tim Red Bull Racing soal masalah yang dialami di Hungaroring.
"Kami beralih ke Monako untuk memperbaiki MGU-K, tetapi Red Bull Racing tidak menggunakannya karena memengaruhi paket power unit di mobil mereka," kata Cyril Abiteboul yang dikutip BolaSport.com dari PlanetF1.
"MGU-K baru mengelola dan membatasi suhu lebih efektif. Tidak ada masalah dengan mobil kami, tetapi kami tidak bisa memaksa Red Bull Racing untuk melakukannya. Itu keputusan mereka," kata dia lagi.
(Baca juga: Sekolah Ini Sukses Hasilkan Juara Liga Champions dan Tour de France)
Ketidakpuasan terhadap mesin Renault ini membuat Red Bull Racing memilih Honda untuk memasok mesin pada musim depan.
Pada musim ini, Honda sudah memasok mesin untuk sister team Red Bull Racing, Toro Rosso.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | planetf1.com |
Komentar