Selain siap bertanggung jawab dengan kontroversi team order Mercedes pada balapan Formula 1 (F1) GP Rusia 2018, Toto Wolff selaku bos tim juga mengungkapkan alasan di balik keputusan tersebut.
Dilansir BolaSport.com dari MotorSport, Toto Wolff mengungkapkan bahwa strategi pit-stop berjalan sedikit melenceng dari perkiraan sehingga dibutuhkan team order untuk mengatasi masalah tersebut.
"Kami memanggil (Valtteri) Bottas ke pit-stop kemudian disusul (Lewis) Hamilton, tetapi hal itu terlambat karena (Sebastian) Vettel masuk pit lebih dulu dari Hamilton," ujar Wolff.
"Hamilton harus berjuang keras untuk menyalip Vettel yang sebenarnya membalap cukup baik, tetapi membuat ban melepuh. Kemudian kami berada dalam situasi Bottas sudah ganti ban dan Hamilton di belakangnya dengan kondisi ban melepuh," tutut Wolff lagi.
Pada kondisi tersebut, Wolff yang telah berdiskusi dengan kepala tim strategi, James Vowles, pun mengambil keputusan team order.
"Pada kondisi tersebut hanya ada dua kemungkinan. Kemungkinan terbaik adalah kami finis dengan urutan Hamilton kedua dan Bottas pertama," kata Wolff.
"Namun, kemungkinan terburuk adalah kondisi ban tidak bertahan hingga akhir dan Hamilton akan disalip Vettel," ucap dia melanjutkan.
[Lap 25/53]
TEAM ORDERS!
BOT : “You need to let Lewis by at turn 13."
Have Mercedes made the right decision?#RussianGP #F1 pic.twitter.com/hOzDLz4BMH
— FOX Sports LIVE! (@FSAsiaLive) September 30, 2018
Demi menghindari kemungkinan terburuk, Mercedes akhirnya mengonfirmasi team order yang meminta Bottas untuk melepas posisi kedua ketika ia berada di belakang Max Verstappen (Red Bull) yang tengah memimpin balapan pada lap ke-25.
(Baca Juga: Hasil F1 GP Rusia 2018 - Lewis Hamilton Sukses Finis Terdepan Usai Mercedes Terapkan Team Order)
Ketika Verstappen masuk pit, Bottas pun menjadi satu-satunya penghalang Hamilton untuk naik ke urutan pertama.
Namun, hal itu berubah setelah Bottas "memberi jalan" kepada Hamilton untuk naik ke posisi terdepan, sementara dia beralih peran sebagai "dinding pemisah" antara Hamilton dan Vettel yang berada di posisi ketiga.
"Inilah mengapa saya pikir Bottas untuk menjadi dinding pemisah adalah keputusan yang kami buat," kata Wolff.
Meski siap bertanggung jawab dengan keputusan tersebut, Toto Wolff tidak menampik kalau hati nuraninya memberontak saat harus mengorbankan salah satu pebalapnya.
"Secara rasional itu adalah panggilan yang tepat, tetapi dalam hati kami sebenarnya mengatakan tidak," kata Wolff.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar