Sebastian Vettel sempat digadang-gadang menjadi pebalap terhebat dalam sejarah F1 saat berhasil menyabet empat gelar juara dunia secara beruntun pada musim 2010-2013.
Namun sejak memutuskan hengkang dari Red Bull Racing pada 2015, karier Sebastian Vettel seakan terus meredup saat memperkuat Ferrari.
Bersama Tim Kuda Jingkrak, Vettel seakan tak mampu membendung kedigdayaan Mercedes di ajang F1 dalam lima musim terakhir.
Bahkan pada musim ini Sebastian Vettel tampaknya harus kembali merelakan gelar juara dunia F1 2018 untuk pebalap Mercedes, yakni Lewis Hamilton.
Hamilton dapat mengunci gelar juara dunia 2018 andai sukses mencetak 8 poin lebih banyak dari Vettel pada saat GP Amerika Serikat berlangsung Minggu (21/10/2018).
Mental juara Sebastian Vettel yang memudar dituding turut andil pada performa melempem pebalap Jerman itu dalam beberapa musim terakhir.
Hal tersebut diungkapkan oleh mantan bos tim Renault F1, Flavio Briatore.
"Vettel akan finis kedua. Posisi itu selalu menjadi batasan yang jelas antara seorang pemenang dengan pecundang pertama," kata Briatore kepada Bild dikutip BolaSport.com dari Fox Sports Asia.
Baca Juga:
- Sebastian Vettel Akui Kondisi Krisis Ferrari di Beberapa Balapan Terakhir
- Sebastian Vettel Yakin Ferrari Punya Potensi Terpendam dan Bakal Bersinar di Masa Depan
- Vietnam Perlu Banyak Berbenah jika Ingin Gelar Balapan F1
Flavio Briatore menjelaskan bahwa saat ini Sebastian Vettel terlalu fokus untuk mengincar kemenangan dalam satu balapan saja ketimbang memenangkan kejuaraan dunia.
Pria asal Italia itu menambahkan jika Vettel tak perlu memenangkan setiap balapan tetapi cukup menghasilkan poin yang banyak secara konsisten.
Briatore juga menilai Sebastian Vettel sudah terlalu sering melakukan kesalahan yang merugikan dirinya sendiri.
"Saat Anda ingin memenangkan gelar juara dunia, finis di tempat ketiga sudah merupakan hasil yang bagus. Penting untuk tetap berada dalam persaingan," tutur Flavio Briatore.
View this post on Instagram
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | foxsportsasia.com |
Komentar