Pebalap Indonesia Sean Gelael ambil bagian pada sesi latihan pertama (Free Practice 1/FP1) Formula 1 GP Americas bersama tim Scuderia Toro Rosso.
Sean yang merupakan pebalap Jagonya Ayam juga mendapat dukungan penuh dari para petinggi KFC Global yang hadir langsung di Circuit of The Americas (COTA) yang terletak di kota Austin tersebut.
Mereka adalah Roger Eaton (CEO KFC Global), Greg Creed (CEO Yum! Brands), Chaterine Tan (CMO KFC Global), Tony Lowings (President, COO, KFC Global), David Gibbs (President, CFO, Yum! Brands), Gavin Felder (Division CFO Yum! Brands), dan Farhan Kiani (COO KFC Asia).
Mereka datang langsung dari Dallas yang merupakan pusat KFC Global.
"Kami datang ke sini untuk menyatakan dukungan penuh kepada pebalap muda berbakat Indonesia, Sean Gelael. Kami melihat dari dekat bagaimana profesionalisme seorang Sean dan tim Scuderia Toro Rosso dengan situasi dan kondisi apa pun yang mesti mereka hadapi," ujar Roger Eaton.
"Saya senang mereka datang langsung dari Dallas. Ini bentuk kepercayaan mereka yang tinggi kepada saya dan memotivasi saya untuk tampil lebih baik ke depannya, bukan hanya di Austin ini," kata Sean dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.
Komitmen yang diberikan oleh KFC Global pun tak tanggung-tanggung. Mereka mensponsori tim STR sepanjang GP Amerika, bukan hanya saat FP1. Bahkan logo KFC yang tertera di bagian samping mobil STR13 bukan cuma untuk mobil Sean, tapi juga pebalap STR lainnya, Pierre Gasly.
(Baca juga: Sean Gelael Terhibur Sahabatnya Tembus Formula 1)
Sementara situasi dan kondisi yang dimaksud Eaton adalah lintasan COTA yang basah sepanjang sesi FP1 pada Jumat (19/10/2018), bukan kondisi kering yang ideal.
Itu jelas tak mudah bagi Sean dan siapa pun, mengingat COTA juga terkenal dengan kondisi bumpy-nya (bergelombang).
Sean sebenarnya berharap cuaca kering dan lebih baik dari tahun lalu, namun yang ia dapat malah sebaliknya. Tambahan lagi Sean menggunakan mesin lama, bukan baru seperti Gasly.
Mesin Honda baru di mobil Sean dipasang sejak FP2 untuk Brendon Hartley. Karena menggunakan mesin baru untuk kedua pebalap setelah jatah habis itulah baik Gasly maupun Hartley akan kena penalti mundur beberapa posisi start dari hasil kualifikasi mereka.
Sean menjadi pebalap paling sibuk di COTA dengan 21 lap. Dia memakai ban intermediate dan full wet. Catatan terbaiknya adalah 1:52.625. Menurut Hartley, dengan mesin lama apa yang dibuat Sean ini cukup bagus.
(Baca Juga: Sean Gelael Merasa Lebih Segar Hadapi Sisa Balapan Formula 2 Musim 2018)
"Dia diprogramkan melahap banyak lap sehingga menjelang sesi berakhir bannya sudah aus. Itu pun selisih waktunya tak jauh dari Gasly yang memakai mesin dan ban baru," ujar Hartley.
Sean mengatakan bahwa dia kesulitan di bagian cepat COTA karena ban depannya mulai mengelupas.
"Ketika ban sudah mulai mengelupas saya butuh waktu agak lama untuk melaju cepat. Namun apa pun itu sebagai pebalap saya ingin lebih baik dan lebih cepat di segala kondisi," ujar Sean.
Sementara itu, komponen-komponen powet unit (mesin) baru yang digunakan oleh Gasly dan Hartley adalah: MGU-K (motor generator unit-kinetic), MGU-H (motor generator unit-heat), turbocharger, dan ICE (internal combustion engine).
Penalti akibat penggunaan komponen melebihi jatah adalah start dari posisi belakang.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | JAGONYA AYAM |
Komentar