Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, menjelaskan arti di balik selebrasinya pada seri terakhir GP Abu Dhabi.
Lewis Hamilton berhasil keluar sebagai pemenang pada balapan yang berlangsung di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Minggu (25/11/2018).
Kemenangan tersebut merupakan kemenangan ke-11 yang berhasil diperoleh Lewis Hamilton musim ini.
(Baca Juga: Sebastian Vettel: Saya Betul-betul Butuh Jeda)
Pebalap berkebangsaan Inggris itu lantas melakukan selebrasi dengan bertelanjang di atas podium sehingga terlihat tato bertuliskan 'Still I Rise' yang ada di punggungnya.
Aksinya tersebut ternyata untuk menghormati Maya Angelou, seorang penyair Amerika, penyanyi, penulis memoar, dan aktivis hal-hal sipil.
"Saya selalu ingin melakukannya. Saya selalu ingin menunjukkan, 'Still I Rise'," kata Lewis Hamilton dikutip BolaSport.com dari Express.
"Saya pikir ini momen yang sempurna karena itulah yang terjadi tahun ini," aku Hamilton.
Menurut Hamilton, puisi 'Still I Rise' karya Maya Angelou itu mengingatkannya kepada Billi Monger yang telah memberikan inspirasi kepadanya.
Billy Monger adalah seorang pebalap yang kehilangan kedua kakinya dalam kecelakaan pada balapan F4 Inggris di Donnington Park, April 2017.
“Saya benar-benar akan mendorong siapa pun yang tidak tahu apa itu 'Still I Rise', itu adalah puisi di luar sana, silakan pergi dan bacalah," ujarnya.
“Ini berlaku untuk siapa saja yang tersandung dan jatuh. Lihatlah Billy Monger, dia telah menjadi inspirasi nyata bagi saya tahun ini," ucap Lewis Hamilton.
“Saya yakin dia akan merasa sangat aneh karena dia mungkin memandang saya dalam arti bahwa dia ingin berada di Formula Satu,” tuturnya.
“Tetapi apa yang telah dia lakukan dan begitu banyak orang yang telah melalui masa-masa sulit, yang telah tersandung dan bangkit kembali dengan lebih kuat, itulah sebenarnya yang dimaksud dengan 'Still I Rise'," ucap Hamiltton.
View this post on InstagramSinga memang tidak perlu membandingkan dirinya dengan manusia. . #zlatanibrahimovic
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | express.co.uk |
Komentar