Perang hidup dan mati ternyata tidak hanya dialami oleh tim bola voli Surabaya Bayangkara Samator dan Jakarta Pertamina, tetapi juga para fans.
Kejadian tersebut berlangsung pada Minggu (8/4/2018) atau hari terakhir putaran kedua final four Proliga 2018 di GOR Sritex Arena, Solo.
Pertandingan penentuan tiket terakhir sektor putra pada babak final Proliga 2018 membuat tensi pertandingan sudah panas sejak awal.
Jika di pertandingan pertama suporter Jakarta BNI Taplus tampil jauh lebih garang dari fans Palembang Bank Sumsel Babel.
Hal sebaliknya justru terjadi pada partai kedua.
Baik suporter Samator maupun Pertamina tak mau kalah memberi dukungan dengan nyanyian sepanjang laga.
Beratribut serba merah muda, para suporter Jakarta BNI Taplus tak henti-hentinya memberi dukungan ke tim dari tribun utara.
(Baca juga: Surabaya Bhayangkara Samator Juarai Final Four Proliga 2018 Sekaligus Melaju ke Partai Puncak)
Hal serupa juga dilakukan oleh suporter Samator yang menggunakan atribut serba putih di tribun selatan.
Letak yang saling berhadapan membuat perang suporter tak harang terjadi dan puncaknya saat menjelang akhir set keempat.
Surabaya Bhayangkara Samator yang berkali-kali mencetak set point tampaknya harus bersabar hingga menang 35-33 dan melanjutkan napas ke set penentuan.
Pada set penentuan, Rivan Nurmulki dkk semakin mendapat dukungan dari penonton yang akhirnya memastikan tiket grand final dengan skor 15-8.
Surabaya Bhayangkara Samator memastikan diri melenggang ke babak final yang akan digelar di GOR Amongrogo, Yogyakarta berstatus juara Final Four setelah menang 3-2 (22-25, 25-21, 20-25, 35-33, 15-8).
Kemenangan tersebut langsung disambut riuh penonton yang memadati Gor Sritex Arena, Solo.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar