Enam tim putra dan enam putri akan meramaikan kompetisi bola voli kasta tertinggi Tanah Air, Proliga 2019 yang akan berlangsung 7 Desember 2018 hingga 24 Februari 2019 mendatang di delapan kota di Indonesia.
Keenam tim putra terdiri dari Surabaya Bhayangkara Samator, Palembang Bank SumselBabel, Jakarta Pertamina Energi, Jakarta BNI 46, Sidoarjo Aneka Gas Industri, dan Jakarta Garuda.
Pada bagian putri, tim yang akan mengikuti kompetisi adalah Jakarta Pertamina Energi, Bandung Bank BJB Pakuan, Jakarta Elektrik PLN, Jakarta Popsivo Polwan, Gresik Petrokimia, dan Jakarta BNI 46.
Direktur Proliga Hanny S Surkatty mengatakan bahwa dari jumlah peserta Proliga 2019 sama dengan musim lalu.
"Pada Proliga 2019 nanti jumlah pesertanya 12, cuma enam putra dan enam putri," ujar Hanny yang juga Ketua V Bidang Kompetisi PP PBVSI Demisioner dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.
Pada pelaksanaan Proliga 2019 mendatang terdapat dua kota baru yakni Pekanbaru, Riau dan Kediri, Jawa Timur. Pekanbaru sebenarnya bukan kota yang baru menggelar Proliga.
"Dulu pernah Pekanbaru jadi tuan rumah Popsivo. Sekarang tuan rumah Samator yang akan jadi tuan rumah di Pekanbaru," kata Hanny.
Adapun Kediri dipastikan akan menjadi tempat pelaksanaan final four pertama. Final four keduanya di Malang.
Babak final akan dilaksanakan di Yogyakarta. Proliga mendatang pelaksanaannya dilangsungkan dua hari yakni Sabtu (23/2/2018) untuk final putri dan Minggu (24/2/2018) giliran putra tampil pada partai puncak.
"Pengalaman yang lalu, penonton membeludak sehingga tidak tertampung di GOR. Makanya, kami buat final dalam dua hari," ucap Hanny.
Pada pelaksanaan final, selain untuk memperebutkan juara Proliga juga akan dilaksanakan perebutan juara ketiga dan keempat.
"Tetapi, penentuan pemain terbaik sudah ditentukan pada final four kedua di Malang. Di final hanya ditentukan pemain terbaik (MVP) dan pelatih terbaik," ujar Hanny.
Kota-kota lainnya yang akan menjadi tuan rumah adalah Yogyakarta (pembukaan), Gresik, Bandung, Palembang, dan Solo.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBVSI |
Komentar