Setelah diperkenalkan secara terbatas sejak November 2017, BPJS Ketenagakerjaan kini secara resmi meluncurkan inisiatif Penggerak Jaminan Sosial Nasional (PERISAI) untuk diimplementasikan secara nasional di Pasar Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin, (5/2/2018).
PERISAI merupakan sebuah inovasi dari BPJS Ketenagakerjaan untuk memperluas cakupan kepesertaan dan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan melalui sistem keagenan untuk mengakuisisi pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
BPJS Ketenagakerjaan mengadopsi PERISAI dari konsep Sharoushi dan Jimmikumiai dari Jepang, dan disempurnakan dengan pemanfaatan teknologi informasi berbasis digital untuk kemudahan operasional dan meminimalisir risiko terjadinya fraud. Implementasi PERISAI didukung juga oleh sistem perbankan untuk memastikan transaksi keuangan berjalan dengan baik, yaitu Bank CIMB Niaga dan Bank BNI.
Dengan dukungan sistem teknologi informasi tersebut, PERISAI dapat bekerja bermodalkan hanya handphone dalam mengakuisisi peserta, dan kinerjanya dapat dipantau secara real time oleh pihak BPJS Ketenagakerjaan. Dalam kurun waktu 2 (dua) bulan, telah terdaftar 1.300 PERISAI yang telah berhasil mengakuisisi 54.000 pekerja menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Kegiatan peluncuran PERISAI ini dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar, Kementerian dan Lembaga terkait dan Perwakilan dari Federasi Sharoushi Jepang, Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) Indonesia serta mitra perbankan dari CIMB Niaga dan BNI.
(Baca Juga: Minggir, Cristiano Ronaldo! Dua Nama Ini Akan Jadi Masa Depan Sepak Bola)
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto yang menghadiri kegiatan tersebut mengatakan, "Hari ini kami secara resmi meluncurkan PERISAI di tengah masyarakat pedagang Pasar Sukawati, sebagai simbol hadirnya PERISAI ke tengah pekerja BPU dan UMKM. Kami berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung kami untuk mengimplementasikan PERISAI, terutama (JICA) dan juga Federasi Sharoushi Jepang".
Agus menjelaskan tujuan peluncuran kegiatan ini agar masyarakat pekerja Indonesia dapat mengenal PERISAI secara lebih luas, sehingga tidak ada keraguan untuk bergabung menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui PERISAI.
"Pekerja tidak perlu risau dengan format akuisisi melalui PERISAI, karena format ini resmi dan tidak dibeda-bedakan, baik dari sisi pelayanan maupun akses terhadap informasi. Selain itu kami juga mengawasi dengan ketat, baik regulasi maupun aktifitas Perisai di lapangan", tambahnya.
Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat pekerja yang mendaftarkan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan melalui PERISAI, untuk memastikan telah menerima bukti transaksi dan kartu kepesertaan yang dikirimkan secara otomatis ke handphonenya.
Agus juga mengajak masyarakat yang memiliki komunitas dan networking luas dengan lingkungan pekerja informal dan UMKM untuk bergabung menjadi PERISAI.
"Kami terbuka kepada masyarakat yang ingin bergabung menjadi bagian dari PERISAI, cukup mendaftarkan diri melalui kantor cabang kami", terang Agus. Agus menekankan para PERISAI akan mendapatkan insentif yang menarik atas setiap akuisisi dan pembayaran iuran yang dilaksanakannya, tentunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di BPJS Ketenagakerjaan.
Sehingga PERISAI akan berperan dalam menjaga keberlangsungan pembayaran iuran program BPJS Ketenagakerjaan.
(Baca Juga: Bawa Selangor ke Puncak, Ini Komentar Evan Dimas)
Dalam kegiatan ini BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan apresiasi kepada 133 PERISAI berprestasi dari seluruh Indonesia.
Mereka didatangkan untuk menikmati keindahan alam Bali dan pertunjukan artis Via Vallen yang juga memeriahkan kegiatan peluncuran PERISAI ini.
"Apresiasi ini sebagai wujud kepedulian BPJS Ketenagakerjaan kepada para PERISAI. Kami harap dengan adanya apresiasi seperti ini akan mendorong semua PERISAI bekerja lebih giat lagi", jelas Agus
Agus menambahkan PERISAI juga berpotensi untuk membuka lapangan pekerjaan baru, dan daya saing SDM PERISAI akan terus ditingkatkan dengan pelatihan, sehingga kompetensinya akan terus meningkat, dibagi dalam 3 tahapan kompetensi.
PERISAI dengan level kompetensi tertinggi akan menjadi expertise jaminan sosial yang mampu berperan sebagai konsultan maupun tenaga pengajar. Sehingga PERISAI menjadi pionir kesejahteraan masyarakat yang akan mengedukasi, mensosialisasikan dan membantu para pekerja di semua sektor untuk mendapat perlindungan jaminan sosial.
"Kami harap PERISAI dapat menjadi katalis utama untuk meningkatkan cakupan kepesertaan pekerja BPU dan UMKM. Namun kami juga akan terus mengembangkan inovasi strategi lainnya sesuai segmen pekerjanya, agar seluruh pekerja di Indonesia dapat terlindungi", pungkas Agus.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | - |
Komentar