Isu Neymar ke Paris Saint-Germain (PSG) berembus kencang. Bagaimana nasib Angel Di Maria yang juga punya posisi identik?
Pemain depan Barcelona, Neymar, menjadi objek pemberitaan paling diburu pada bursa transfer musim panas kali ini.
Hal itu tak lepas dari berembusnya isu bahwa PSG siap menggelontorkan dana 222 juta euro aatau sekitar Rp 3,4 triliun untuk Neymar!
Jumlah tersebut akan menjadikan Neymar sebagai pesepakbola termahal di kolong langit dan mungkin akan sulit dipecahkan untuk beberapa tahun ke depan.
Friksi antara Neymar dan Nelson Semedo saat Barcelona latihan di International Champions Cup (ICC) 2017 kian memanaskan isu tersebut.
Terlepas dari hasil akhir saga transfer, menarik dilihat pula kebutuhan PSG akan sosok Neymar.
BACA JUGA: Satu Minggu Lagi, Neymar Bakal Resmi Jadi Pemain PSG
Benarkah PSG butuh Neymar dalam menghadapi persaingan Liga Prancis yang duopoli, seperti halnya Barcelona dan Real Madrid di Liga Spanyol?
Ditilik dari posisi di komposisi susunan pemain, Angel Di Maria dan Julian Draxler yang harus waswas akan kehadiran Neymar.
Bintang asal Argentina itu punya posisi identik dengan Neymar, penyerang kiri.
Merujuk data di Transfermarkt, musim lalu Neymar tampil 30 kali di La Liga dan seluruhnya berposisi sebagai penyerang kiri - mendampingi Luis Suarez dan Lionel Messi.
BACA JUGA: Terpesona pada Lionel Messi, Ini Kata Pelatih FC Barcelona
Seperti halnya Barcelona, PSG juga memainkan formasi 4-3-3 dengan menempatkan Edinson Cavani sebagai target man serta diapit Di Maria dan Draxler atau Lucas Moura di kedua sayap.
Di Maria menjadi andalan di sayap kiri formasi racikan Unai Emery pada paruh pertama, lalu digeser ke kanan ketika Draxler masuk pada pertengahan musim.
Berdasar statistik per pertandingan, Neymar unggul jauh atas Lucas dan Draxler untuk urusan umpan kunci - umpan yang menciptakan peluang, assist, total tembakan, apalagi gol.
Hanya Di Maria yang cukup seimbang dengan Neymar dalam urusan mengkreasi peluang.
Melihat fakta tersebut, rasanya Draxler dan Lucas yang perlu waswas akan kehadiran Neymar.
Dua pemain itu bisa saja menjadi "warga kelas dua" untuk posisi penyerang sayap ketika Neymar bergabung.
Bagaimana dengan Edinson Cavani? Bukankah Neymar juga bisa dipasang sebagai penyerang tumpuan?
Benar, Neymar memang bisa menjadi penyerang tumpuan dan menggeser Cavani.
Akan tetapi, Cavani sendiri yang menyatakan tak sabar untuk bermain bareng dengan Neymar.
"Jika ada pemain baru datang, dia pasti akan mendapat sambutan hangat," kata Cavani seperti dilansir dari Daily Mail, Rabu (26/7/2017).
Selain itu, Emery juga bukanlah tipe pelatih yang suka memakai dua penyerang.
Wujud Solidaritas untuk Palestina, Irlandia Jamu 19 Pesepak Bola Cilik dari Gaza - https://t.co/iu3FgCufoD pic.twitter.com/FsAm6KpoAA
— BolaSport.com (@bolasportcom) July 30, 2017
Berdasar Football Lineups, dari 38 pertandingan Ligue 1 - kasta teratas Liga Perancis - musim lalu, hanya empat kali dia tidak memakai formasi 4-3-3.
Empat formasi lain yang digunakan pun 4-2-3-1 yang merupakan modifikasi dari pola dasar Emery.
Jika hanya berdasar statistik dan nama besar, pos penyerangan PSG musim depan akan diisi oleh Neymar di kiri dan Di Maria di kanan yang mengapit Cavanni.
Bagaimana dengan Draxler dan Lucas?
Keduanya mungkin akan menjadi pemain pengganti atau senjata andalan Emery ketika mengalami kebuntuan.
Opsi lain yang mungkin dipakai adalah mengedepankan formasi 4-2-3-1 yang sangat ofensif.
Dengan demikian, Cavani, Di Maria, Neymar, dan Draxler atau Lucas bisa bermain bersama-sama.
Siapa yang akan di pos gelandang serang atau posisi nomor 10?
Di Maria menjadi pilihan utama karena pernah melakukannya saat di Real Madrid, dan Neymar menjadi opsi kedua.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar