Laga Piala Super Jerman antara FC Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund menandai penerapan video assistant referee (VAR) di Jerman untuk pertama kali. Namun, penerapannya justru menimbulkan kebingungan.
Kontroversi kecil melengkapi kemenangan Bayern pada laga di Stadion Signal Iduna Park, Dortmund, Jerman, Sabtu (5/8/2017) itu.
Semua disebabkan oleh gol Robert Lewandowski yang menyamakan kedudukan pada menit ke-18.
Wasit Felix Zwayer butuh bantuan memutuskan keabsahan gol tersebut.
Sebab, Joshua Kimmich sebagai pengumpan berada dalam posisi diduga offside.
Zwayer meminta tayangan ulang untuk menentukan apakah Kimmich offside atau tidak.
Setelah mendapat kejelasan, Zwayer memutuskan gol itu sah.
Baca Juga:
Ini Kronologi Saga Transfer Neymar
Tayangan ulang yang menggunakan metode VAR menunjukkan posisi Kimmich bersih dari offside.
Masalahnya, penonton di rumah tidak bisa melihat tayangan ulang tersebut.
.@DFB-Stellungnahme zum Videobeweis. #BVBFCB #Supercup pic.twitter.com/qo3zTrxSwe
— Ruhr Nachrichten BVB (@RNBVB) August 5, 2017
Padahal, seharusnya, penonton televisi juga bisa melihat tayangan ulang yang ditunjukkan oleh video yang ditampilkan VAR.
ZDF, stasiun televisi yang menayangkan laga tersebut di Jerman pun tak punya penjelasan apa-apa selain bahwa mereka memang tidak mendapat gambar.
Hal tersebut jelas menimbulkan pertanyaan.
Pasalnya, Liga Jerman berencana mengimplementasi metode VAR mulai musim 2017-2018.
DFL, penyelenggara Liga Jerman, pun segera mengeluarkan pernyataan terkait kekeliruan tersebut.
Mereka juga memastikan bahwa rekaman VAR menunjukkan bahwa Kimmich bebas off-side.
"Setelah mempelajari rekaman video, asisten wasit, Tobias Stieler memastikan bahwa gol Bayern Muenchen sah. Kesalahan teknis seputar VAR akan diperbaiki hingga Liga Jerman musim 2017-2018 dimulai," demikian bunyi pernyataan resmi DFL.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | bild.de, twtiter.com/rnbvb |
Komentar