Chapecoense menjadikan turnya ke Jepang sebagai ajang untuk memetik pelajaran dan inspirasi.
Chapecoense yang mengalami tragedi kecelakaan pesawat pada November 2016 lalu menjadikan Jepang sebagai contoh untuk bisa bangkit setelah mengalami musibah.
Dalam tragedi kecelakaan pesawat yang terjadi di Medellin, Kolombia, itu sebagian besar penggawa Chapecoense tewas.
Saat itu, skuat Chapecoense bertolak ke Medellin untuk melakoni laga final Copa Sudamericana menghadapi Atletico Nacional.
Jepang juga pernah porak-poranda karena diguncang gempa bumi dan gelombang tsunami pada tahun 2011 dan kini telah membangun kembali daerahnya yang hancur.
Baca juga: Meski Pernah Diamputasi, 7 Atlet Ini Tak Mau Menyerah Pada Keterbatasan Fisiknya
Di Jepang, Chapecoense akan menjalani laga kontra Urawa Red Diamonds dalam ajang Suruga Bank Championship.
"Ini adalah negara yang menunjukkan kepada dunia arti dari pemulihan kembali," ujar Pelatih Chapecoense, Vinicius Eutropio, seperti dikutip BolaSport.com dari Eurosport.
"Kami sedang dalam proses untuk membangun kembali dan kami ingin mengambil apapun yang kami bisa dari sini yang membantu kami di jalur untuk bangkit."
Laga Chapecoense kontra Urawa akan digelar di Stadion Saitama 2002 pada Selasa (15/8/2017).
Untuk laga yang akan digelar sendiri, Eutropio menegaskan Chapecoense akan menampilkan performa maksimalnya.
"Ini adalah laga yang berarti buat kami, kami serius soal itu dan kami berharap bisa memberi segalanya yang kami punya saat ini."
"Ada trofi antarbenua yang dipertaruhkan, yang mana itu adalah sesuatu yang belum pernah diraih Chapecoense, jadi penting bagi kami untuk mambawa pulang trofi tersebut," pungkas Eutropio.
Sebelum tiba di Jepang, Chapecoense melakukan tur ke Spanyol.
Di Spanyol, Chapecoense bertanding menghadapi FC Barcelona dalam ajang Trofi Joan Gamper.
Dalam laga yang digelar di Stadion Camp Nou itu Chapecoense kalah dengan skor 0-5.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | Eurosport.com |
Komentar