Kedatangan bek sayap Paris Saint-Germain, Serge Aurier, ke Tottenham Hotspur merupakan berkah, mungkin sekaligus musibah.
Kelihaian Serge Aurier dalam sepak bola tak perlu diragukan, namun sejarah perilaku buruknya tak bisa dilupakan begitu saja.
Pesepak bola Pantai Gading itu telah memperoleh izin untuk bergabung dengan Spurs seharga 25 juta euro.
Sekarang, pemain bengal ini akan datang ke Liga Inggris.
Dilansir BolaSport.com dari Mirror, inilah beberapa kontroversi Aurier dalam beberapa musim terakhir.
Maret 2015
Aurier dilarang oleh UEFA untuk mengikuti tiga pertandingan Liga Champions setelah membuat komentar bernada menghina terhadap wasit via Twitter.
Pesepak bola 24 tahun itu mengunggah video yang berisi komentar kasar terhadap wasit Bjorn Kuipers setelah Zlatan Ibrahimovic diusir saat PSG bermain imbang 2-2 kontra Chelsea di Stamford Bridge.
(BACA JUGA: 5 Pemain dengan Nama Belakang Dembele, Nomor Terakhir Bocah Ajaib 14 Tahun)
Dalam video tersebut, Aurier, yang tidak bermain dalam pertandingan menggambarkan Kuipers sebagai orang kurang ajar.
Februari 2016
Aurier mengadakan sesi tanya jawab selama 45 menit dengan penggemar di Periskop dan menghina pelatih PSG saat itu, Laurent Blanc, serta Zlatan Ibrahimovic, Angel Di Maria, Gregory van der Wiel, dan Salvatore Sirigu.
Aurier mengeluarkan sindiran untuk Blanc dan Zlatan Ibrahimovic yang menyatakan bahwa mereka berdua punya hubungan intim.
Aurier juga mengatai Sirigu tak berguna, sedangkan Di Maria dihujat dengan sebutan badut olehnya.
Aurier kemudian dipaksa membuat permintaan maaf, diskors oleh klub dan diperintahkan untuk berlatih dengan para pemain cadangan lebih dari sebulan.
Mei 2016
Aurier ditangkap, dituntut, dan dibawa ke pengadilan setelah mengakui bahwa ia telah menyerang seorang polisi.
Bek tersebut diminta menghentikan mobil dan melakukan tes setelah meninggalkan kelab malam di Paris.
Aurier akhirnya dinyatakan bersalah di pengadilan dan dihukum dua bulan penjara.
Aurier mengajukan banding atas putusan tersebut yang memungkinkannya untuk tetap bebas, namun dicegah buat mendapatkan visa untuk memasuki Inggris sampai 2018.
Saat ini, Aurier sedang menunggu keputusan bandingnya.
Oktober 2016
Aurier kemudian diselidiki oleh FIFA setelah melakukan gerakan menggorok leher saat merayakan gol rekan satu timnya saat pertandingan Pantai Gading melawan Mali.
Namun, Aurier juga menyelamatkan nyawa lawannya, Moussa Doumbia, pada pertandingan yang sama.
Dia bertindak cepat saat menyadari bahwa Doumbia sedang mengalami musibah di lapangan.
FIFA menegaskan bahwa Aurier tidak mendapat sanksi setelah menyelidiki gesturnya tersebut.
November 2016
Visa Aurier dicabut oleh pihak berwenang Inggris karena hukumannya dan tidak diizinkan bermain dalam pertandingan Liga Champions PSG melawan Arsenal.
Juru bicara Badan Imigrasi Inggris mengatakan: "Kami berhak menolak visa kepada siapa pun yang dihukum karena melakukan tindak pidana".
Menurutnya, Aurier ditolak karena mendapatkan hukuman tahanan dua bulan pada bulan September karena menyerang seorang polisi.
Aturan imigrasi dengan jelas menyatakan bahwa warga negara non-Uni Eropa yang telah menerima hukuman tahanan kurang dari 12 bulan dalam lima tahun terakhir akan ditolak berdasarkan alasan kriminalitas.
Maret 2017
Dalam pertandingan Liga Prancis melawan Lorient, Aurier dipanggil dari bangku cadangan untuk menggantikan rekannya.
Namun, Aurier tak membawa perlengkapan bertandingnya dan memakan waktu 10 menit untuk bersiap-siap lalu melakukan pemanasan.
Direktur Sepak Bola PSG, Patrick Kluivert, mengakui setelah pertandingan itu ia berbicara dengan Aurier dan menegaskan bahwa setiap pemain harus selalu siap jika pelatih membutuhkan mereka.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | mirror.co.uk |
Komentar