Kamp pengungsi di Za'atari di Yordania telah menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 8.000 pengungsi Suriah sejak 2012.
Penduduk kamp tersebut melarikan diri dari perang untk menghindari pertumpahan darah di negaranya selama beberapa tahun terakhir.
Kamp Za'atari yang merupakan salah satu kamp terbesar di dunia, juga merupakan rumah bagi ribuan penggemar sepak bola yang tidak mempunyai tempat aman untuk bermain bola sejak tiba di Yordania.
Namun sekarang, berkat UEFA dan Lay's, para pengungsi di Za'atari memiliki lapangan yang mampu menyelenggarakan pertandingan reguler.
Pada awal tahun ini Lay's bermitra dengan badan amal milik UEFA, dan yayasan UEFA untuk anak-anak, mengadakan sebuah proyek yang dapat diikuti bersama dan memutuskan membantu anak-anak dengan memberi satu lapangan sepak bola.
(Baca juga: Meski Tak Cetak Gol pada Laga Girona Vs Barcelona, Messi Tetap Bisa Gurui Ronaldo)
Lapangan sepak bola yang bisa berguna sebagai sarana bersenang-senang atau rekreasi dengan teman dan keluarga.
The other side of football governance. Uefa and AFDP have built a new football pitch at the Za’atari Refugee Camp in Jordan. pic.twitter.com/2kBZIkAKov
— Richard Conway (@richard_conway) September 13, 2017
Yayasan UEFA telah aktif di Za'atari sejak 2013, dan telah bekerja melibatkan anak-anak dan anak muda melalui sepak bola di lingkungan aman dan melatih mereka untuk menjamin keberlanjutan proyek sepak bola.
Yayasan ini juga berkomunikasi dengan organisasi lain yaitu Asian Football Development Project (AFDP), yang mengkoordinasi kegiatan sepak bola di kamp pengungsian dengan Badan Pengungsi PBB.
Sebanyak 4500 anak-anak yang menggunakan fasilitas ini.
Lapangan tersebut membutuhkan waktu dua bulan untuk dibangun dan dibuka resmi pada Selasa saat Liga Champions dibuka di laga perdana dua minggu lalu.
Lay's and the @UEFA_Foundation have teamed up to give football in Za'atari a new home! pic.twitter.com/Di8TelW5j3
— Champions League (@ChampionsLeague) September 25, 2017
Video di atas menampilkan banyaknya lapangan untuk anak-anak di Za'atari. Mudah-mudahan mereka bisa melihat negara mereka di Piala Dunia 2018, dengan Suriah masih memiliki kesempatan lolos ke turnamen di Rusia, musim panas mendatang.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Sportbible.com |
Komentar