Legenda AC Milan, George Weah, bukan satu-satunya pesepak bola yang kemudian menjalani profesi berbanding terbalik dengan karier mereka di lapangan hijau. Berikut lima di antaranya:
1. David Ginola (produsen wine)
Nama David Ginola lebih dikenal sebagai salah satu penyerang era 1990-an.
Dia pernah bermain untuk Paris Saint-Germain, Newcastle United, Tottenham Hotspur, Aston Villa, dan Everton.
Ginola tidak lantas kehilangan sumber pendapatan setelah gantung sepatu.
Dia justru mencoba berbagai profesi, mulai dari akting hingga membuka pabrik produksi wine di kampung halamannya di Provence, Prancis.
Upaya Ginola menjadi aktor cukup direken di Prancis.
Memulai debut di film pendek Rosbeef, dia sempat bermain di film Operation Matchbox (2005), serta serial televisi lokal seperti Les Feux d l'amour (2008).
Di sisi lain, usahanya membuka pabrik wine juga lancar.
Wine buatannya mendapat penghargaan di International Wine Challenge pada 2008.
Kompetisi International Wine Challenge ini adalah Piala Dunia untuk produk wine.
Walau tak pernah menang Piala Dunia di sepak bola, Ginola boleh bangga karena berprestasi di Piala Dunia untuk wine.
2. Andriy Shevchenko (politisi/anggota partai)
Shevchenko identik sebagai salah satu penyerang hebat AC Milan dan tim nasional Ukraina.
Sumbangan 346 gol sepanjang karier profesionalnya bersama Dynamo Kyiv, AC Milan, dan Chelsea membuatnya menjadi salah satu ikon sepak bola Ukraina.
Kontribusi Shevchenko untuk negaranya tidak begitu saja berhenti hanya karena dia memutuskan pensiun.
Sebaliknya, pria berusia 41 tahun itu justru terjun langsung ke dunia politik Ukraina.
Dia bergabung ke partai Forward! alias Partai Sosial Demokrasi Ukraina.
Pada tahun yang sama, Sheva--panggilan akrabnya--berada di urutan kedua pemilihan internal partai untuk maju ke pemilihan legislatif Ukraina.
Sayang, Sheva kurang beruntung pada pemilu legislatif karena partainya gagal mendapatkan kursi di parlemen.
3. Vinnie Jones (aktor profesional)
Di negara asalnya, Inggris, Vinnie Jones terkenal saat memperkuat sejumlah klub seperti Wimbledon, Leeds United, dan Chelsea.
Jones merupakan salah satu anggota "Crazy Gang", julukan yang ditempelkan pers Inggris untuk skuat Wimbledon era 1980-an dan 1990-an karena penampilan mereka yang sangar di lapangan.
Karier Jones di lapangan hijau bertahan hingga 1999, lalu dia beralih ke dunia akting.
Perawakannya yang besar dan kekar membuatnya kerap kebagian peran sebagai tukang pukul dan anak buah tokoh antagonis utama.
Debut akting Jones terjadi di film Lock, Stock, and Two Smoking Barrels garapan Guy Ritchie, sebelum beralih ke film Snatch karya sutradara yang sama.
Jones juga sempat beradu akting dengan dua artis peran Hollywood, Nicolas Cage dan Angelina Jolie, di film Gone in 60 Seconds (2000).
Dia lalu muncul di Swordfish (2001) bersama John Travolta, serta X-Men: The Last Stand (2006), sebagai mutan bernama Juggernaut.
Terakhir, dia bermain bersama dua aktor laga legendaris, Arnold Schwarznegger dan Sylvester Stallone, di film Escape Plan (2013).
4. Gheorghe Popescu (mata-mata aparat negara)
Gheorghe Popescu alias Gica adalah salah satu pesepak bola kebanggaaan Rumania.
Memulai karier di Steaua Bucuresti, pemain yang berposisi sebagai bek itu melanglang buana ke PSV Eindhoven, Tottenham Hotspur, hingga FC Barcelona.
Namun, pekerjaan Popescu bukan cuma pesepak bola. Dia adalah mata-mata bagi kepolisian Rumania.
Popescu mengeluarkan pengakuan tersebut pada 2009.
Dia mengatakan bahwa dia pernah menjadi mata-mata Securitate, satuan kepolisian yang pernah ada di Rumania pada era komunis.
Tepatnya, saat dia masih memperkuat Universitatea Craiova, klub perdananya, dari 1984 hingga 1990.
Artikel The Telegraph pada 2009 menyebutkan bahwa dia memberikan informasi terkait rekan-rekan setimnya.
Dalam pembelaannya, Popescu mengatakan bahwa dia melakukan kegiatannya itu demi melindungi negara di era Nicolai Ceausescu, diktator yang sempat memimpin Rumania.
Popescu diyakini menjadi mata-mata hingga 1989 alias ketika rezim Ceausescu tumbang.
5. Morten Gamst Pedersen (anggota boyband)
Iya, betul. Morten Gamst Pedersen memang pernah bermain sembilan musim di Liga Inggris, tepatnya untuk Blackburn Rovers (2004-2013).
Dia mencetak 47 gol dari 349 penampilan pada periode tersebut.
Pedersen juga 83 kali bermain untuk tim nasional Norwegia dari 2004 hingga 2014.
Toh, status sebagai atlet sepak bola tidak menghalanginya untuk menunjukkan minatnya di bidang musik.
Dia membentuk boyband The Players bersama empat rekannya sesama pemain Norwegia, Freddy Dos Santos, Raymond Kvisvik, Kristofer Haestad, dan Oyvind Svenning (Randaberg).
Proyek lucu-lucuankah? Tentu tidak.
The Players pernah merilis lagu bertajuk This is For Real.
Kelima pemain Norwegia tersebut lalu menyumbang asil penjualan lagu mereka ke proyek Palang Merah Internasional.
Dari pesepak bola lalu jadi anggota boyband, kenapa tidak? Sesuai judul lagu Pedersen dkk, it was for real. Sungguh-sungguh nyata adanya.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar