Menurut penulis asal Uruguay, Eduardo Hughes Galeano, mencetak gol sama halnya mencapai titik klimaks dalam hubungan seksual.
"Mencetak gol adalah orgasmenya sepak bola," jelas penulis sekaligus jurnalis sepak sola yang wafat pada 2015 lalu dalam bukunya, "Soccer in Sun and Shadow".
Memang, tak ada yang lebih menyenangkan dibanding mencetak gol saat bermain sepak bola.
Maka dari itulah merayakan gol dengan selebrasi meriah sering dilakukan pesepak bola usai membobol gawang lawan.
Hanya saja selebrasi berlebihan menjadi bumerang bagi para pemain.
Masih ingat dengan selebrasi akrobatik mantan bek Chelsea, Celestine Babayaro, yang terlalu lebay meluapkan ekspresinya usai mencetak gol pada tahun 1997?
Baru bergabung dengan Chelsea dari Anderlecht, Babayaro melakukan salto usai membobol gawang Stevenage di laga persahabatan.
Kaki Babayaro pun patah, penggawa timnas Nigeria itu harus menepi sampai bulan selanjutnya untuk melakukan debut bersama Chelsea.
(Baca Juga: Luis Milla Minta PSSI dan Masyarakat Indonesia Jaga Warisan Pemain Muda)
Selebrasi akrobatik seperti salto memang berbahaya karena pemain bisa saja menderita cedera atau bahkan bisa merenggut nyawa sang pemain bila gagal mendarat.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar