Tak jauh beda dengan Galeano, Djalma Santos, rekan satu timnya di timnas Brasil turut mengatakan hal yang hampir sama.
"Ia punya jiwa anak-anak. Garrincha adalah jawaban siapa Charllie Chaplin-nya sepak bola," ungkap Djalma Santos dalam video dokumenter 'Garrincha - The Genius of Dribble'.
Timnas Wales yang pernah merasakan kekuatan Brasil pada 19 Juni 1958 juga mengungkapkan pujiannya pada talenta Garrincha.
"Garrincha lebih bahaya ketimbang Pele, seorang fenomena, sentuhannya gaib," ujar mantan bek Wales, Mel Hopkins.
Pele sebagai tandemnya di lini depan tentu melontarkan pujian padanya.
"Garrincha pemain luar biasa, salah satu yang terbaik yang pernah ada."
"Ia sanggup melakukan apapun dengan bola dibandingkan pemain lain," ucap Pele.
Tahun - tahun bersama The Lone Star (A Estrela Solitária), julukan Botafogo, paling manis Garrincha rasakan pada 1957.
Pada tahun tersebut Botafogo dibawanya menjuarai Campeonato Carioca dimana ia mencetak 20 gol dalam 26 laga.
Usai membawa Botafogo ke level tertinggi di tahun 1957, Garrincha akhirnya mendapatkan kesempatan memperkuat skuat Brasil untuk Piala Dunia 1958 Swedia.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar