Kariernya yang mentereng sayangnya tak menular di kehidupannya di luar lapangan.
Garrincha terlibat skandal percintaan dengan penyanyi Brasil, Elza Soares, yang membuat pernikahannya dengan Nair Marques kandas pada 1965.
Kabarnya, pernah suatu kali Elza menghampiri dan memeluk Garrincha yang sedang berdiri di bawah shower usai bertanding.
Hubungan terlarang itu membuat kehidupan sepak bolanya dibalut dengan kehidupan selebritas yang membuat performanya menurun.
Pada Piala Dunia 1966 Garrincha dibayang-bayangi sosok dirinya yang lama saat menjuarai Piala Dunia empat tahun sebelumnya.
Di Piala Dunia yang digelar di Inggris, Garrincha yang hanya menyarangkan satu gol hanya sanggup membawa Brasil finis di posisi tiga di babak grup karena kalah saing oleh Bulgaria dan Portugal.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Hebatnya Timnas Swedia, Lakoni Dua Laga di Hari yang Sama dan Sukses Raih Kemenangan)
Usai gagal membawa Brasil kembali juara Piala Dunia Garrincha menyudahi kisah manisnya di Botafogo.
Ia menghabiskan kariernya di banyak klub di antaranya adalah Corinthians dan Flamengo sebelum akhirnya pensiun pada 1972.
Malang baginya, sebelas tahun berselang Anjo de Pernas Tortas atau Malaikat Berkaki Bengkok dipanggil yang maha kuasa pada usia 49 tahun akibat konsumsi alkohol berlebihan.
Jutaan orang mengiringi prosesi pemakamannya, membentuk barisan dari StadionMarcana menuju tempat peristirahatan terakhir di Pau Grande.
"Di sini telah tidur dalam damai seorang yang bersuka cita dengan orang-orang - Mane Garrincha," jelas tertulis di nisan pria yang juga dijuluki Alegria do Povo yang berarti Sukacita Rakyat.
Nama besarnya dikenang publik lalu diabadikan menjadi nama salah satu stadion di Brasil, yakni Stadion Nacional Mane Garrincha.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar