Aksi brutal dari bek sayap Olympique Marseille, Patrice Evra, mengingatkan publik pada tendangan kungfu fenomenal yang pernah dilakukan Eric Cantona.
Evra menjadi sorotan utama dalam partai lanjutan fase grup Liga Europa 2017-2018 antara Marseille dan Vitoria Guimaraes, Kamis (2/11/2017).
Pasalnya, sebelum pertandingan dimulai, mantan palang pintu Manchester United itu menendang kepala suporter sendiri.
Evra dikabarkan menerima hinaan dari beberapa fan Marseille saat melakukan pemanasan.
(Baca juga: Pilihan Anti-mainstream Kapten Thailand di The Best Football Awards 2017)
Suporter tersebut diduga kurang puas dengan penampilan sang pemain selama membela tim.
Alhasil, Evra langsung menerima kartu merah sebelum pertandingan dimulai.
That'll be Patrice Evra literally kicking racism out of football. #UEL #Marseille pic.twitter.com/TcKSR3P5y4
— Adam McPhail (@Adamskibeats8) 2 November 2017
Patrice Evra channelling his inner Cantona
Sent off before kick-off pic.twitter.com/1r3fwqmTJT
— Ladbrokes (@Ladbrokes) 2 November 2017
Tarik mundur ke belakang, aksi serupa pernah dilakukan Cantona tatkala masih berseragam United.
Momen tersebut terjadi saat United bermain imbang 1-1 di Selhurst Park, kandang Crystal Palace, pada 25 Januari 1995.
(Baca juga: Hasil Voting The Best Football Awards 2017, Berapa Selisih Suara Ronaldo dan Messi?)
Saat babak pertama selesai, Cantona melancarkan tendangan sambil terbang ke arah seorang suporter tim lawan yang berdiri di tribune.
Rekan senegara Evra dari Prancis itu terprovokasi oleh hinaan pendukung rival.
Happy Birthday Eric Cantona. Cantona received a lengthy ban for this kick on Crystal Palace fan in 1995. #KickOff pic.twitter.com/StrLOPP61z
— Kick Off (@KickOffMagazine) 24 Mei 2016
Imbasnya, Cantona diganjar hukuman larangan bermain selama sembilan bulan.
(Baca Juga: Tendang Kepala Fan, Mantan Bek Manchester United Ini Memang Punya Sepakan Mematikan!)
Ada hal unik yang bisa ditarik dari dua kejadian di atas.
Evra dan Cantona sama-sama berasal dari Prancis, sama-sama pernah membela United, dan sama-sama menendang fan pula.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar