Mantan pelatih timnas Prancis, Raymond Domenech, menilai bahwa tindakan menendang suporter yang dilakukan bek Olympique Marseille, Patrice Evra, adalah langkah bunuh diri.
Patrice Evra baru saja menjadi pusat perhatian media-media Eropa seusai menendang kepala suporter Marseille jelang laga Liga Europa antara Marseille kontra Vitoria Guimaraes, Jumat (3/11/2017) dini hari WIB.
Evra dikabarkan menerima hinaan dari beberapa fan Marseille saat melakukan pemanasan.
Alhasil, eks pemain Manchester United itu menerima kartu merah sebelum laga dimulai.
Patrice Evra channelling his inner Cantona
Sent off before kick-off pic.twitter.com/1r3fwqmTJT
— Ladbrokes (@Ladbrokes) November 2, 2017
That'll be Patrice Evra literally kicking racism out of football. #UEL #Marseille pic.twitter.com/TcKSR3P5y4
— Adam McPhail (@Adamskibeats8) November 2, 2017
Dua belas tahun yang lalu, aksi serupa pernah dilakukan Eric Cantona kala membela Man United kontra Crystal Palace pada 25 Januari 1995.
(Baca Juga: Sergio Ramos Klaim Hasil Akhir Kontra Tottenham Hotspur Tak Cerminkan Penampilan Real Madrid)
Cantona masih memiliki waktu untuk memperbaiki reputasinya sebelum pensiun dua tahun kemudian.
Sementara menurut Raymond Domenech, Evra dinilai tak memiliki kesempatan yang sama.
(Baca Juga: Pep Guardiola: Napoli Lawan Terhebat yang Pernah Saya Hadapi)
Domenech menilai bahwa tindakan eks pemain Manchester United itu adalah sebuah bunuh diri.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Lequipe.fr, beinsports.com |
Komentar