Bek sayap gaek, Patrice Evra (36), menolak untuk memutuskan pensiun setelah dijatuhi hukuman larangan bermain selama tujuh bulan di kompetisi UEFA.
"Ia sadar sudah melakukan kesalahan, namun kariernya tidak berakhir di sini," ujar agennya, Federico Pastorello seperti dikutip BolaSport.com dari La Gazzetta dello Sport.
"Ia tak ingin gantung dengan cara seperti ini. Secara fisik, ia lebih kuat daripada lima atau enam tahun lalu dan banyak klub yang sudah mengontak kami," ucapnya.
Kamis (10/11/2017) waktu setempat, Olympique Marseille sepakat untuk memutus ikatan kontrak Evra.
Alasannya tentu saja skors panjang buat Evra.
Gabriel Jesus Ungkap Perasaan Skuat Brasil Usai Neymar Menangis https://t.co/wCKpHpIPRq
— BolaSport.com (@BolaSportcom) November 11, 2017
"Olympique Marseille dan Patrice Evra sepakat untuk mengakhiri kerja sama," demikian pernyataan di akun Twitter klub.
Sanksi yang diberikan kepada Evra terkait tendangannya kepada fan Marseille ketika melakukan pemanasan di lapangan menjelang laga Liga Europa kontra Vitoria Guimaraes, 3 November 2017.
(Baca Juga: Demi Pindah ke Barcelona, Kylian Mbappe Sudah Ditunggu Pesawat di Bandara)
Dalam laga itu, sang pemain turut diganjar kartu merah oleh wasit.
Evra sebenarnya merupakan pemain penting di sisi kiri pertahanan Marseille.
Dia melakoni 9 pertandingan bersama klubnya pada berbagai ajang musim ini.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | Lagazzettadellosport.it |
Komentar