Pemilik Leicester City, Vichai Srivaddhanaprabha, tersangkut kasus korupsi di negara asalnya, Thailand.
Dilansir BolaSport.com dari Reuters, Pengadilan Thailand menerima tuntutan senilai 14 miliar baht atau setara dengan 420 ribu dollar AS terhadap perusahaan King Power Internasional yang dimiliki oleh Srivaddhanaprabha.
Pengadilan pidana untuk korupsi dan perbuatan tidak menyenangkan Thailand mengatakan telah menerima laporan kasus tersebut dan akan mendengarkan kesaksian pada 12 Februari 2018.
Pejabat anti korupsi Thailand, Charnchai Issarasenanark, mengajukan tuntutan tersebut pada bulan Juli terhadap King Power.
King Power dituduh secara gagal melaksanakan kewajiban untuk melakukan pembayaran sebesar 14 miliar baht ke pemerintah Thailand untuk keperluan operasi pengelolaan bandara pada 2006.
Gugatan tersebut juga ditunjukan kepada eksekutif operator bandara di Thailand, yaitu Airports of Thailand (AOT).
Pihak King Power dan AOT sendiri menolak berkomentar mengenai kasus yang menimpa mereka.
King Power adalah perusahaan yang didirikan Srivaddhanaprabha pada 1989.
Kemudian pada tahun 2006, perusahaan ini membuka bisnis bea cukai yang diberi kuasa untuk mengelola bandar pada era pemerintahan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.
Bisnis King Power kemudian terus berkembang meski Sinawatra akhirnya dilengserkan dari jabatannya.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | Reuters.com |
Komentar