Momen dramatis ternyata tak hanya terjadi di pekan terakhir Liga Indonesia, melainkan juga terjadi di Liga Georgia musim 2017.
Pekan terakhir Liga Georgia tersebut mempertemukan dua klub yang masih sama-sama punya kans untuk juara yakni Dinamo Tbilisi dan Torpedo Kutaisi.
Kutaisi membutuhkan kemenangan untuk mengunci titel juara Liga Premier Georgia, sementara Dinamo Tbilisi hanya membutuhkan imbang untuk menjadi juara yang ke-17 kali.
(Baca Juga: Adakah Klub Liga 1 yang Berani Tebus Penyerang dengan Gol Lebih Banyak dari Sylvano Comvalius Ini?)
Bertandang ke Boris Paichadze Dinamo Arena, Kutaisi justru berhasil unggul 1-0 sampai detik-detik akhir pertandingan.
Drama baru dimulai jelang pertandingan berakhir, Dinamo mendapatkan hadiah penalti setelah salah satu pemain Dinamo dilanggar di dalam kotak penalti hanya beberapa detik sebelum pluit panjang pertandingan dibunyikan.
Kapten Dinamo, Otar Kiteishvili selaku eksekutor penalti tentunya sadar bahwa beban ada di pundaknya karena andai eksekusinya berbuah gol, Dinamo dipastikan menjadi juara, andai yang terjadi sebaliknya tim lawan akan jadi juara.
Penalti pun dieksekusi dan secara mengejutkan tendangan pelan Otar mampu digagalkan oleh kiper Kutaisi, Roin Kvaskhvadze.
Wasit pun akhirnya meniup pluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dan Torpedo Kutaisi pun akhirnya menjuarai Liga Georgia untuk keempat kalinya dalam sejarah.
Sementara mantan klub Ilija Spasojevic, Dinamo Tbilisi harus puas menjadi runner-up.
Seperti diketahui Dinamo Tbilisi merupakan klub Spaso pada tahun 2007 sampai 2009. Dari 61 pertandingan Spaso berhasil mencetak 30 gol dan berhasil menjadi pencetak gol terbanyak pertama Dinamo Tbilisi yang berasal dari luar Georgia.
Editor | : | Bagaskara Setyana Adhie Perkasa |
Sumber | : | FourFourTwo.com |
Komentar