BOLASPORT.COM – Kasta teratas Liga Jepang atau J1 League musim 2017 selesai. Kawasaki Frontale jadi juara dan uniknya, nasib tim itu sama dengan Bhayangkara FC, jawara kasta tertinggi Liga Indonesia atau Liga 1 musim 2017.
Kasta tertinggi Liga Jepang atau J1 League musim 2017 mengakhiri kompetisi mereka pada Sabtu (2/12/2017).
Pada pekan ke-34 ini, selain penentuan juara juga menentukan tim terakhir yang terdegradasi ke J2 League musim 2018.
Untuk penentuan juara. Kawasaki Frontale akhirnya mengunci gelar setelah menang besar dengan skor 5-0 atas Omiya Ardija.
Pada saat yang sama, pesaing klub yang sebelumnya bernama Fujitsu FC ini, Kashima Antlers hanya bermain imbang tanpa gol dengan tuan rumah Jubilo Iwata.
(Baca juga: Sedih, Klub Liga Jepang yang Pernah Dibela Irfan Bachdim Degradasi)
Nilai Frontale dan Antlers pun sama yaitu 72. Padahal jika Antlers menang, mereka punya nilai akhir 75 dan ta bisa dikejar Frontale.
Lantas, mengapa Frontale bisa menjadi juara Liga Jepang musim 2017 yang bermodal poin sama dengan Antlers?
Jawabannya adalah produktivitas gold an keunggulan head to head.
Frontale surplus 39 gol dan pesaingnya hanya memiliki surplus 22 gol.
(Baca juga: Evan Dimas dan Ilham Udin Gabung, Presiden Selangor FA Ungkap Rencana Besar Mereka)
Musim 2017, rekor pertemuan kedua tim selalu dimenangkan Frontale. Bahkan, Frontale total mencetak enam gol dan hanya kebobolan sekali pada dua pertandingan itu.
Pada laga pamungkas Frontale musim 2017 ini, striker mereka Yu Kobayashi juga mencetak hat-trick.
Tiga gol itu membuat Kobayashi menungguli top scorer pekan sebelumnya, Kenyu Sugimoto dari Cerezo Osaka.
Jumlah catatan gol akhir Kobayashi adalah 23 dan unggul sebiji atas capaian Sugimoto.
(Baca juga: Klub Liga Super Malaysia Lakukan Reformasi, Evan Dimas Ada di Dalamnya)
”Para fans memberi kami dukungan besar hari ini, tetapi sejujurnya ada saat ketika mereka sedikit terdiam dan kami penasaran di lapangan.”
”Ya, pada saat itu, saya bertanya-tanya apakah Kashima (Antlers) telah mencetak gol,” kata Kobayashi.
Namun, rasa penasaran sang pemain akhirnya pudar setelah ada kode dari pinggir lapangan.
”Tetapi, saya melihat bangku cadangan dan pemain kami mengatakan bahwa hasil laga mereka masih 0-0,” tuturnya, yang dikutip BolaSport.com dari JapanTimes.co.jp.
(Baca juga: Soal Pemain Asing, Persebaya Ungkap Punya Skema dan Kriteria Khusus Mereka)
Jika dikaitkan dengan juara Liga 1, Bhayangkara FC, ada dua kesamaan atas pencapain Kengo Nakamura Cs sebagai juara ini.
Selain poin akhir mereka sama dengan pesaing terdekatnya saat menjuarai kompetisi tertinggi negerinya, status juara Frontale sama dengan Bhayangkara FC.
Mereka sama-sama baru sekali menjadi juara liga teratas negeri mereka.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | soccerway.com, jp, JapanTimes.co |
Komentar