BOLASPORT.COM – Gelandang David Laly memulai petualangan baru sejak pertengahan Januari 2018 dengan menandatangani kontrak dengan klub Liga Premier Malaysia, Felcra FC.
Bermain di kasta kedua Liga Malaysia, David Laly memiliki sejumlah tantangan dan merasakan hal baru dalam karier sepak bola.
Pemuda 26 tahun ini merasakan karier baru di luar negeri sejak terjun ke sepak bola pro pada 2009 silam.
”Saya sangat menikmati bermain bersama tim ini. Tim ini dikelola dengan sangat professional,” tutur David Laly kepada BolaSport.com awal Februari 2018.
(Baca juga: Rapor Tiga Pemain Indonesia pada Pekan Pertama Liga Thailand 2018 - Hanya Satu yang Jadi Starter)
David lalu cerita saat menjalani tes medis untuk syarat dikontrak, dia merasakan hal yang luar biasa.
Tes kesehatan yang dijalani eks pemain Persib ini tak seperti di klub-klub yang dibelanya sebelumnya.
”Selain melibatkan dokter, ada sejumlah ahli tulang semacam fisioterapis dan alat modern dipakai untuk tes,” tutur David.
(Baca juga: Rapor Pemain Indonesia pada Laga Ketiga Liga Malaysia 2018 - Tiga Pemain Rasakan Kekalahan)
”Jadi kalau pemain menutupi cedera lama yang belum sembuh total, pasti akan ketahuan. Untungnya, saya bebas cedera dan sukses menjalani tes standar FIFA itu.”
Selain fasilitas kesehatan, ada hal yang lain diungkap David terkait keberadaan dua orang dari klub berjulukan The Rivals yang membuatnya merinding.
Dua orang itu adalah pelatih Felcra FC asal Brasil, Tarcisio Pugliese Barbulio, serta kapten Muhammad Shahrom Kalam.
”Kalau metode kepelatihan tak jauh beda, tetapi coach Tarcisio itu motivator yang hebat. Saat kami kalah pada laga pra-musim, kata-kata dia sangat menggena,” ujar David.
”Dia mampu memotivasi pemain yang terpuruk untuk cepat bangkit dengan cermat. Itu yang membuat saya merinding sebelum laga atau saat jeda pertandingan,” katanya menambahkan.
(Baca juga: Akhir Pekan ini, Terens Puhiri Bakal Rasakan Laga Liga Thailand yang Rentan Rusuh Suporter)
Untuk Khalam, bek tengah berusia 32 tahun ini tak Cuma berwibawa di lapangan sebagai leader.
Namun, David menyebut Shahrom Kalam sebagai pesepak bola dengan kematangan berpikir luar biasa.
”Suatu ketika, kami bercanda di media social, kapten Shahrom mengajak para pemain termasuk saya bicara,” ujar eks pemain Persipura itu.
(Baca juga: Persipura, Agnes Monica, dan Piala AFC dari Sudut Pandang Orang Kota)
”Dia (Shahrom) mengingatkan, media social sangat berbahaya dan kami harus hati-hati. Tetapi, cara beliau mengingatkan kami sangat elegan, itu yang buat saya merinding karena kagum.”
David Laly selama di Malaysia tinggal di Shah Alam, Selangor dengan fasilitas apartemen serta mobil.
Di sana, David tinggal dengan sahabatnya, Dhommy Franklin Talakua.
Dhommy sengaja diajak David untuk menemaninya selama di Selangor.
”Kebetulan, saya baru resign dari pekerjaan di PLN Papua pada akhir tahun lalu. Saat David deal main di sini, saya diajak dan baru sampai sini akhir Januari lalu,” kata Dhommy.
”Selain bantu-bantu David, saya juga memasak untuk dia. David suka masakan ikan dan rebus-rebusan, kebetulan saya lumayan bisa masak,” tutur eks atlet taekwondo Papua untuk Pra-PON 2012 ini.
(Baca juga: Keputusan Tak Enak Diambil Klub yang Dibela Ferdinand Sinaga saat Liga Super Malaysia Libur)
Dhommy juga memuji profesionalisme David, meski baru kali ini berkarier di luar Indonesia.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar