Striker gres Borussia Dortmund, Michy Batshuayi, merasa diperlakukan tidak adil selama membela Chelsea.
Michy Batshuayi tengah mendapat atensi dari media-media Eropa usai tampil cemerlang sepanjang tiga laga awal bersama Borussia Dortmund.
Selain karena performanya tersebut, media menyoroti Batshuayi karena nasibnya sebelum dipinjamkan Chelsea ke Borussia Dortmund.
Manajer Chelsea, Antonio Conte, hanya memberikan 12 kali kesempatan bermain di Liga Inggris, dengan hanya tiga kali sebagai starter.
Kapten Chelsea Merasa Hancur di Hari Valentine Usai Sebabkan Karier Ryan Mason Berakhir https://t.co/WZMuDfW9en
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 14 Februari 2018
Pemain asal Belgia tersebut merasa frustrasi dengan minimnya kesempatan yang diberikan oleh Conte.
Dinukil BolaSport.com dari Opta, hingga laga terakhir bersama Chelsea, Batshuayi sudah menyumbang sepuluh gol di semua ajang.
10 - Michy Batshuayi is the third player to reach double figures for goals for @ChelseaFC in all competitions this season after Alvaro Morata and Eden Hazard (12 each). Prestige.
— OptaJoe (@OptaJoe) 28 Januari 2018
Jika dihitung rata-rata gol per laga, maka Batshuayi jadi pemain tertajam Chelsea (0,4 gol per laga), lebih baik dari Eden Hazard (0,37) dan Alvaro Morata (0,39).
VIDEO - Insiden Mengerikan yang Paksa Gelandang Timnas Inggris Pensiun Dini https://t.co/bRUd2blam5
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 13 Februari 2018
"Tidak mudah di Chelsea. Saya sekarang bermain dengan percaya diri," tutur Michy Batshuayi dikutip BolaSport.com dari Independent.
"Duduk di bangku cadangan, mencetak gol, dan kemudian kembali ke bangku cukup sulit untuk dihadapi seorang penyerang," ucap pemain berusia 24 tahun itu.
Meski dibuat kecewa oleh Antonio Conte dan Chelsea, Batshuayi berharap yang terbaik bagi mereka.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Independent.co.uk, Opta |
Komentar