Mengagumkan, bagaimana jika anda sebagai seorang pesepak bola dilatih oleh seorang nenek berusia hampir satu abad atau 100 tahun?
Fenomena ini benar-benar terjadi di kawasan Benua Amerika Selatan, tepatnya di Kota Lima, Peru.
Negara kelahiran bintang sepak bola macam Teofilo Cubillas dan Nolberto Solano ini memang menjadi salah satu negara yang populer akan sepak bola.
Di kota dimana klub Municipal berada, ternyata ada kisah unik tentang perkembangan sekolah sepak bola "amatir".
Nama Maria Angelica Ramos menjadi nama yang tak asing bagi warga Kota Lima.
(Baca Juga: Terbongkarnya Curhatan Arsene Wenger kepada Para Staf Pelatih, Isinya Buat Fans Arsenal Kaget!)
Maria ternyata dikenal sebagai pelatih sepak bola, hingga saat ini ketika usianya 97 tahun.
Hampir berusia satu abad, Maria Angelica Ramos masih menjalankan sekolah sepak bolanya, Lima's America Mimi Sporting Club.
Lebih dari separuh abad dalam hidupnya ia dedikasikan untuk menjadi pelatih sepak bola.
Maria, yang dijuluki La Viejita atau Si Nyonya Tua, dikabarkan telah mencetak lebih dari seribu pemain sepak bola muda selama masa baktinya sebagai pelatih.
"Moriré enseñandoa jugar fútbol": ¿Conoces a María Angélica Ramos? Ella es entrenadora de fútbol (la más longeva del Perú) y le gusta que le digan "La Vieja". Recientemente, visitó una conocida universidad. pic.twitter.com/GAXN9p7Izk
— PARA GENTE GRANDE (@PGenteGrande) February 23, 2018
(Baca Juga: Mohamed Salah, Luis Suarez, atau Fernando Torres? Ini Pilihan Steven Gerrard Jika Melatih Liverpool)
Bahkan, sang pelatih sudah menjadi ibu kedua bagi para anak didiknya.
"Viejita adalah wanita yang sangat baik. Dia seperti ibu kedua bagi kita, dan saat dia melatih kita, ketika dia mengatakan hal-hal itu," kata Luis Ignacio Ore Marin, salah satu murid Maria dikutip BolaSport.com dari laman Reuters.
"Karena, kita harus belajar dan mengerti bahwa kita harus kuat," ujar bakat muda sepak bola Peru tersebut menambahkan.
Dibalik kisah heroiknya sebagai seorang pelatih, ternyata ada kisah cukup menyentuh yang melatarbelakangi aksi Maria Angelica Ramos.
(Baca Juga: Mkhitaryan dan Aubameyang Jadi Biang Keributan di Arsenal? Begini Fakta Sebenarnya)
Ternyata, Maria melatih sepak bola untuk memberikannya keluarga, sesuatu yang gagal ia miliki selama hidupnya.
"Saya tinggal sendiri, saya tidak punya keluarga, saya tidak punya anak, saya tidak punya siapa-siapa. Sebelumnya, saya tidak merindukannya, tapi sekarang saya sakit, jadi saya butuh seseorang untuk menemani saya," kata Maria Angelica Ramos.
"Saya akan terus bertahan selama Tuhan menginginkan saya, saya tidak tahu, tapi saya pikir saya akan mati di beberapa lapangan sepak bola, tapi saya akan terus melakukan ini," ujar sang pelatih menambahkan.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | Reuters.com |
Komentar