Kendati menjadi anak emas di Paris Saint-Germain, tidak semua keinginan Neymar mampu dipenuhi klub berjuluk Les Parisien itu.
Masa depan pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Unai Emery, terus menjadi perbincangan.
Sejak awal musim, Emery sudah dibebani target yang tinggi.
Pascakedatangan Neymar dan Kylian Mbappe, Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, menginginkan timnya berbicara banyak di ajang Liga Champions 2017-2018.
Paul Pogba: Lionel Messi Sangat Kecil untuk Saya https://t.co/0WngRgC2HD
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 21 Maret 2018
Namun target tersebut tak terpenuhi, setelah PSG hanya mampu mencapai fase 16 besar dan tumbang dari juara bertahan Real Madrid.
PSG mulai dikaitkan dengan beberapa nama pelatih ternama guna menjadi suksesor Emery.
Antonio Conte (pelatih Chelsea), Luis Enrique (eks pelatih Barcelona), Jose Mourinho (pelatih Manchester United), dan Zinedine Zidane (pelatih Real Madrid) menjadi nama-nama yang paling santer diberitakan.
(Baca Juga: Manusia Rp 1,7 Triliun Barcelona Diminta Lewati Ujian Gelar Master oleh Legenda)
Menurut AS yang dilansir BolaSport.com, Neymar mengatakan kepada Al-Khelaifi bahwa ia ingin bereuni dengan Luis Enrique.
Enrique menjadi sosok penting dalam kesuksesan Neymar bersama Barcelona.
Musim 2014-2015, musim pertama Enrique sekaligus musim kedua Neymar, Barcelona sukses menyabet treble winners.
Edan! Demi Egy Maulana Vikri, Media Polandia Tulis Wawancara dengan Bahasa Indonesia https://t.co/sCMq6usevB
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 21 Maret 2018
Kendati menjadi pemain termahal dunia dan anak emas di PSG, tak serta merta keinginan Neymar mampu dipenuhi.
Menurut media berbasis di kota Paris, Le Parisien, Enrique tak akan ke PSG.
Pelatih asal Spanyol itu hampir pasti akan berlabuh ke Chelsea.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Antonio Conte memiliki hubungan kurang baik dengan manajemen Chelsea.
(Baca Juga: Gelandang Barcelona dan Real Madrid Tak Ada Apa-apanya Dibanding Manusia Rp 1 Triliun Ini)
Eks pelatih PSG, Carlo Ancelotti, menjadi nama terdepan sebagai pengganti Emery.
Apalagi kepergian Ancelotti pada 2013, bukan keinginan PSG.
Kala itu Ancelotti memutus kontrak dengan PSG guna merapat ke Real Madrid.
Bersama Ancelotti, PSG memenangi gelar Ligue 1 musim 2012-2013.
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | As.com, leparisien.fr |
Komentar