Bayern Muenchen merupakan klub sepak bola terbesar dan paling bergelimang gelar di Jerman. Butuh pembuktian besar bagi siapa pun untuk bisa menjadi bagian dari klub berjulukan FC Hollywood itu.
Sepanjang sejarah klub, Bayern Muenchen telah menjuarai berbagai gelar utama, yaitu 27 Liga Jerman, 18 DFB Pokal, 5 Liga Champions, 1 Piala UEFA, 1 Piala Dunia Klub, dan 2 Piala Interkontinental.
Tidak ada klub yang memiliki torehan lebih baik ketimbang Bayern Muenchen di Jerman.
Bayern Muenchen pun memiliki tradisi untuk mengangkat pelatih dengan reputasi besar, setidaknya pernah menjuarai gelar bergengsi dalam karier kepelatihannya.
Tradisi ini sudah terjadi dalam 26 tahun terakhir atau 1992. Dalam kurun waktu tersebut, Bayern Muenchen telah mengangkat 11 pelatih berbeda yang memiliki rekam jejak bagus dalam memenangi gelar bergengsi.
(Baca Juga: Jawaban Sinis Diego Simeone soal Komentar Keberhasilan AS Roma Menyingkirkan Barcelona)
Sejak Bayern Muenchen mengangkat Erich Ribbeck sebagai pelatih pada Maret 1992, tidak pernah lagi ada pelatih dengan pengalaman minim dan tanpa raihan gelar yang dipercaya Die Roten untuk menangani tim mereka.
Selain Ribbeck, para pelatih yang pernah diangkat Bayern Muenchen itu adalah nama-nama beken seperti Franz Beckenbauer, Giovanni Trapattoni, Otto Rehhagel, Ottmar Hitzfeld, Felix Magath, Juergen Klinsmann, Louis van Gaal, Jupp Heynckes, Pep Guardiola, hingga Carlo Ancelotti.
Pelatih terakhir yang diangkat Bayern Muenchen tanpa raihan gelar adalah Soren Lerby pada Oktober 1991.
Mantan pemain asal Denmark tersebut baru pensiun saat itu dan diangkat Bayern Muenchen untuk menangai tim, tapi hanya bertahan satu tahun.
(Baca Juga: Pemain yang Pernah Dikalahkan Evan Dimas cs Ini Singkirkan Lazio dari Liga Europa)
Kini, media-media Jerman menyebut bahwa Bayern Muenchen bakal segera mengangkat pelatih yang belum memiliki raihan gelar untuk menangani tim mereka sebagai pengganti Jupp Heynckes mulai musim depan.
Ia adalah pelatih Eintracht Frankfurt, Niko Kovac.
Layakkah Kovac menjadi pelatih Bayern Muenchen?
Pelatih asal Kroasia berusia 46 tahun itu mengawali karier kepelatihan bersama tim akademi Red Bull Salzburg pada 2009 sebelum menjadi asisten pelatih pada 2011.
Satu tahun kemudian, Niko Kovac dipercaya Asosiasi Sepak Bola Kroasia (HNS) untuk menangani timnas U-21 sebelum diangkat menjadi pelatih tim senior pada 2013 hingga 2015.
(Baca Juga: Rumit, Ini Penyebab Ekspansi Stadion Old Trafford Kembali Batal)
Jelang akhir 2015-2016, Niko Kovac dipercaya Frankfurt menjadi pelatih tim utama menggantikan Armin Veh yang hampir membawa klub berjulukan Die Adler itu terdegradasi.
Beruntung bagi mereka, Kovac berhasil mengangkat Frankfurt dengan meraih 5 menenangan dalam 9 laga sisa di Liga Jerman.
Die Adler berhasil lolos dari jurang degradasi setelah memenangi laga play-off degradasi menghadapi Nuernberg dengan skor 2-1 secara agregat.
Dalam dua musim terakhir, Kovac berhasil mengubah Frankfurt menjadi tim yang menakutkan.
Setelah musim lalu hanya finis di peringkat ke-11, kini Die Adler mampu bersaing di papan atas klasemen untuk berebut satu tiket ke Liga Champions musim depan!
Frankfurt yang hingga pekan ke-29 Liga Jerman 2017-2018 masih duduk di posisi ke-5 dengan 46 poin, kini hanya terpaut dua dari Bayer Leverkusen dan 5 dari Borussia Dortmund untuk berebut satu tiket ke Liga Champions musim depan.
(Baca Juga: Hasil Lengkap Liga Europa - Atletico Madrid Lolos, Nasib Lazio Berbanding Terbalik dengan AS Roma)
Bermodalkan skuat yang berisikan para pemain muda seperti Ante Rebic, Luka Jovic, dan Sebastian Haller yang ia padukan dengan pemain berpengalaman seperti Gelson Fernandes, Kevin-Prince Boateng, Jonathan De Guzman, dan Makoto Hasebe, kepemimpinan Kovac berhasil membuat Frankfurt menjadi tim yang disegani di Jerman.
Dengan pembuktian mampu mengubah klub yang dua tahun lalu masih berpikir untuk menghindari degradasi dan kini tengah berusaha meraih tiket ke Liga Champions bisa membuat Kovac dipandang layak untuk menjadi pelatih Bayern Muenchen.
Uniknya, jika Kovac benar-benar diangkat sebagai pelatih Bayern Muenchen, ia memiliki kesamaan dengan Soren Lerby.
Selain keduanya tidak memiliki raihan gelar sebelum menjadi pelatih Bayern Muenchen, mereka juga sama-sama diangkat untuk menggantikan posisi Jupp Heynckes.
Seperti halnya Lerby, Kovac pun tidak asing bagi Bayern karena pernah memperkuat klub itu sebagai pemain pada 2001-2003.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar