Striker Atletico Madrid, Fernando Torres, hanya kebagian jatah bermain sangat sedikit pada final Liga Europa 2017-2018, Kamis (17/5/2018) dini hari WIB.
Dia baru dimainkan pada menit terakhir pertandingan yang dimenangi Atletico Madrid dengan skor 3-0 itu.
Masuknya Torres tidak mengubah apa-apa. Dia sama sekali tidak menjadi penentu pada laga tersebut.
Tapi, kondisi itu tidak mengurangi kebahagiaan striker berusia 34 tahun tersebut saat ikut mengangkat trofi Liga Europa dalam perayaan timnya usai pertandingan.
Alami Cedera, Mimpi Dimitri Payet Tampil di Piala Dunia 2018 Terancam https://t.co/jtOur2tcAr
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 16, 2018
Atletico Madrid adalah klub kecintaan Fernando Torres sejak kecil.
Dia dididik di akademi Los Colchoneros pada selang 1995-2001 sebelum dipromosikan ke tim utama.
Antara 2001 hingga 2007, Torres mencetak 91 gol dalam 244 penampilan untuk Atletico Madrid di semua kompetisi.
Kemudian dia menghabiskan 7,5 tahun bermain di Liverpool, Chelsea, dan AC Milan sebelum kembali ke Atletico pada 2015.
Pada periode keduanya berbaju belang merah-putih ini, Torres sudah tidak lagi menjadi pilihan utama tapi tetap mampu mencetak 36 gol dalam 159 penampilan.
Total hampir 11 tahun dihabiskan Fernando Torres bersama klub kecintaannya, tak satu pun trofi bergengsi mampu diberikannya kepada Atletico Madrid.
Liga Europa 2017-2018 menjadi kesempatan terakhir Torres mempersembahkan trofi karena dia sudah mengonfirmasi akan hengkang di akhir musim 2017-2018.
Melenggang ke Final Liga Champions adalah Perjalanan Gila Liverpool https://t.co/OhzA7a9BlD
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 16, 2018
"Tidak mudah mengucapkan selamat tinggal untuk kedua kalinya karena saya sebenarnya ingin pensiun di klub ini," kata Torres seperti dikutip Bolasport.com dari The Guardian.
"Tapi, saya memang tidak sanggup lagi bermain di level setinggi Atletico Madrid sehingga akan menyingkir demi memberikan tempat kepada pemain lain," lanjutnya.
Ternyata pada kesempatan terakhirnya, Fernando Torres berhasil mempersembahkan trofi pertamanya buat Atletico Madrid.
"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi Fernando Torres. Dia layak mendapatkan kado perpisahan terbaik," ucap pelatih Atleti, Diego Simeone.
"Sebuah kebahagiaan yang sulit dijelaskan. Ini mimpi yang menjadi kenyataan. Di level sentimentil, trofi ini akan berada di tingkat tertinggi. Semua orang memiliki mimpi masa kecil dan ini adalah mimpi masa kecil saya," timpal Torres.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Uefa.com, Theguardian.com |
Komentar