BOLASPORT.COM – Klub Liga Jepang 1, Sagan Tosu telah mengakuisisi mantan pemain depan asal Negeri Sakura yang sempat terdampar di kasta kedua Liga Portugal atau Segunda Liga, Mu Kanazaki.
Mu Kanazaki dibeli Sagan Tosu dari sesame klub Liga Jepang 1, Kashima Antlers.
Pembelian ini pun selasai dengan segala prosesnya dan diumumkan pada Selasa (24/7/2018) siang.
(Baca juga: Thierry Henry Diklaim Setuju untuk Kembali Berkarier di Liga Inggris dengan Jabatan Manajer)
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh klub, Kanazaki yang berusia 29 tahun mengatakan dia ingin secepatnya beradaptasi.
”Menyesuaikan diri dengan tim sesegera mungkin dan berkontribusi untuk menang, itu yang siap saya lakukan,” kata Kanazaki, seperti dikutip BolaSport.com dari Japan Times.
(Baca juga: Pria Kaya Kelahiran Uni Soviet Siap Jual Saham Arsenal, tetapi Tidak ke Pria asal Amerika Ini)
(Baca juga: Timnas U-23 Malaysia Bermasalah Internalnya, Eks Pelatih Persipura Buka Suara Membela Ong Kim Swee)
Kanazaki memulai debutnya dengan Oita Trinita sebelum klub Liga Jepang 1 ini terdegradasi ke Liga Jepang 2 pada 2009.
Dia lalu melanjutkan karier bersama Nagoya Grampus, kemusian gabung klub Bundesliga, FC Nurnberg.
(Baca juga: Klub Elite Jepang Ini Terancam Degradasi, Eks Bek Tengah Timnas U-20 Brasil Dipecat)
Sayang, Kanazaki gagal maksimal di Jerman dan hanya empat kali main pada musim 2012-2013.
Dia pun pindah ke Portugal dan rela turun kasta karena main pada kompetisi level dua atau Segunda Liga untuk Portimonense.
(Baca juga: Laga Perdana Chelsea di Bawah Maurizio Sarri Hanya Hasilkan Kemenangan Tipis)
Di Portugal, Kanazaki berkarier tiga musim dengan 55 penampilan plus 18 sumbangan gol.
Pada 2015, dia kembali ke Jepang dan gabung Kashima Antlers.
(Baca juga: Kata-kata Yanto Basna Setelah Sukses Bungkam Klub Thailand yang Dibela Ryuji Utomo dengan Skor Telak)
Bersama Antlers, dia memenangi Piala Kaisar atau Emperor’s Cup 2016.
Kanazaki bakal bekerja dengan bintang baru Sagan Tosu asal Spanyol, Fernando Torres.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | japantimes.co.jp |
Komentar