Presiden UEFA, Aleksander Caferin, menyatakan bahwa keputusan terkait masalah Financial Fair Play yang menjerat Paris Saint-Germain akan segera diputuskan.
Raksasa Liga Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), terancam mendapatkan sanksi FFP (Financial Fair Play) dari Asosiasi Sepak Bola Eropa, UEFA.
Pasalnya, aktivitas transfer PSG dalam beberapa musim terakhir disebut menimbulkan ketidaksetimbangan neraca keuangan klub.
PSG pun tak sendiri, kabarnya Real Madrid juga dilaporkan menjadi klub kedua yang tersangkut masalah ini.
(Baca Juga: Jamie Vardy Ungkap Rahasia agar Tidak Bosan Mencetak Gol)
Namun, Presiden UEFA Aleksander Caferin mengonfirmasi bahwa El Real tak memiliki masalah dengan FFP.
"Keputusan mengenai PSG akan dibuat dalam beberapa hari ke depan. Tak benar bahwa Real Madrid sedang menunggu keputusan," ujar Caferin dikutip BolaSport.com dari laman AS.
Menurut laporan dari laman BBC pada 14 Juni 2018, UEFA telah melakukan penyelidikan terhadap aktivitas transfer PSG sejak September tahun lalu.
Kasus ini ditengarai berawal dari keberanian kampiun Piala Super Prancis 2018 itu mengeluarkan 200 juta poundsterling untuk memboyong Neymar dari FC Barcelona semusim silam.
Tak berhenti di situ, mereka pun menggelontorkan 165,7 juta poundsterling untuk mempermanenkan Kylian Mbappe pada musim panas ini, setelah semusim dipinjam dari AS Monaco.
(Baca Juga: Hasil Liga Champions - 3 Klub Lolos ke Fase Grup)
Sementara pada musim panas ini, mereka hanya mampu menjual lima nama, yang total cuma mendapatkan 94,5 juta poundsterling.
Mereka adalah Goncalo Guedes, Javier Pastore, Yuri Berchiche, Odsonne Edouard, dan Jonatahn Ikone.
Sehingga hal itu dinilai belum bisa mencapai titik impas neraca keuangan antara pengeluaran dengan penjualan.
Hal ini akan membuat Paris Saint-Germain bisa terjerat mulai dari denda, larangan transfer pemain dan berkompetisi di kancah Eropa.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | As.com, Bbc.com |
Komentar