Berdasarkan hasil undian di Grimaldi Forum, Monako, Jumat (31/8/2018), Chelsea tergabung di Grup L Liga Europa 2018-2019 bersama PAOK FC, BATE Borisov, dan MOL Vidi.
Di atas kertas, Chelsea dianggap sebagai tim terkuat di Grup L Liga Europa 2018-2019.
Kualitas individu di skuat The Blues beberapa tingkat di atas PAOK FC (Yunani), BATE Borisov (Belarus), dan MOL Vidi (Hungaria).
Trio penantang Chelsea itu semakin sahih dikategorikan kurcaci bila melihat perbandingan nilai materi skuat mereka dengan tim London Biru.
Menurut penelusuran BolaSport.com dari Transfermarkt, skuat Chelsea saat ini memiliki nilai pasar total 869 juta euro atau setara 14,9 triliun rupiah.
Jumlah tersebut nyaris sepuluh kali lipat dari nilai skuat gabungan PAOK, BATE, dan MOL Vidi yang cuma mencapai 89,8 juta euro!
(Baca juga: Alasan Liverpool Musim Ini Bisa Lebih Dahsyat daripada Tim 2013-2014)
Kalau diperinci, seluruh pemain PAOK saat ini berharga kolektif 57 juta euro, BATE 16,9 juta euro, sedangkan MOL Vidi 15,9 juta euro.
Apabila komparasi diperlebar, trio tim kurcaci itu sebanding dengan harga beli kiper anyar Chelsea, Kepa Arrizabalaga, plus uang 9,8 juta euro.
Sebagai kiper termahal di dunia, Kepa diboyong The Blues dari Athletic Bilbao musim panas ini senilai 80 juta euro.
Meski demikian, tantangan berat buat Chelsea diprediksi bakal datang dari luar lapangan.
PAOK are also well known for their fiery atmosphere - here they are in their qualifier against Benfica this week. Best of luck, Chelsea fans... #CFC #UELdraw pic.twitter.com/a6RNVNWDhL
— Sporting Index (@sportingindex) August 31, 2018
Pasukan Maurizio Sarri siap-siap mendapatkan sambutan mengerikan dari suporter PAOK FC.
Wakil Yunani itu identik dengan label tim garis keras, terbukti dari aksi kontroversial pemilik mereka, Ivan Savvidis.
Nama Savvidis menyeruak menjadi topik pemberitaan ketika ikut menginvasi lapangan bersama pendukung PAOK sambil membawa pistol.
Chelsea drawn against PAOK in the Europa League - a club famous for having their owner storm the pitch with a gun during last year's Greek Superleague #UELdraw #CFC pic.twitter.com/LCkDJwymTw
— Sporting Index (@sportingindex) August 31, 2018
Kejadiannya muncul dalam partai Liga Super Yunani pada Maret lalu antara PAOK lawan AEK Athens akibat wasit tak mengesahkan gol timnya.
Gara-gara tindakan tersebut, Savvidis dihukum larangan berkecimpung di dunia sepak bola selama tiga tahun.
The official result of the #UELdraw!
Toughest group? pic.twitter.com/nfTeWdG1rq
— UEFA Europa League (@EuropaLeague) August 31, 2018
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | transfermarkt.com, Uefa.com |
Komentar