BOLASPORT.COM – Striker yang pernah membela Everton, Victor Anichebe telah melaporkan klubnya sendiri, Beijing Enterprises, kepada FIFA.
Pemain asal Nigeria ini melapor klub kasta kedua Liga China atau China League One itu atas tuduhan pengaturan pertandingan.
Menurut laporan Daily Mail yang dikutip BolaSport.com dari Punchng,com, mantan penyerang Everton dan West Brom mengajukan gugatan setelah menyatakan bahwa dia diminta "tidak mencoba."
(Baca juga: Tajikistan Lolos ke Piala Dunia U-17 2019 dengan Modal Kekalahan Telak dari Malaysia pada Awal Piala Asia U-16 2018)
Permintaan itu dilakukan oleh pelatih Beijing Enterprises pada dua kesempatan, termasuk untuk pertandingan melawan rival lokal mereka.
Victor Anichebe mempertanyakan instruksi itu, tetapi dia mengklaim diberitahu oleh rekan satu timnya: ”Ini adalah China, kami melakukan apa yang diperintahkan.”
Pemain berusia 30 tahun itu pun telah berselisih dengan klubnya sendiri sejak Oktober 2017.
Anichebe pun meminta nasihat hukum untuk mengambil keputusan terkait kasusnya ini.
Pengacara olahraga yang berbasis di Manchester, Chris Farnell mendekati manajer umum Beijing atas nama Anichebe.
(Baca juga: NagaWorld Juara dan Tiga Pemain Indonesia Rasakan Pahitnya Degradasi dari Liga Kamboja 2018)
Namun, somasi untuk tindakan ini telah diabaikan dua kali dan tindakan lain masih harus diambil.
Sementara itu, Anichebe mengaku tidak pernah menolak untuk bermain sejauh ini.
Perselisihan itu membuatnya kehilangan satu tahun karier bermain, dimana dia mengklaim kehilangan tempat di timnas Nigeria pada Piala Dunia 2018.
(Baca juga: Seusai Bersinar di Asian Games 2018, Penyerang Ini Sukses Antar Klubnya ke Semifinal Piala Malaysia)
Padahal, dia yakin jika bermain secara teratur pada tingkat yang kompetitif akan dipanggil timnas negerinya.
Sekarang, pemain yang pernah main untuk Sunderland ini telah melakukan pengaduan, yang masih harus ditolak oleh klub, sehingga FIFA berharap akan mengambil tindakan tegas untuk hal ini.
Sepak bola China telah dirusak oleh tuduhan pengaturan pertandingan pada masa lalu.
(Baca juga: Terens Puhiri Kembali Main di Liga Thailand 2018, Port FC Pesta Lima Gol)
Shanghai Shenhua dilucuti dari gelar Liga Super China 2003.
Federasi Sepak Bola China (CFA) mendenda 12 klub papan atas Liga Super China sebesar 103 ribu pounds atau setara 2 miliar rupiah.
(Baca juga: Timnas U-16 Malaysia Gagal di Kandang, Ini Sikap Skuat U-19 Negeri Jiran yang Bakal Main di Indonesia)
Mereka melarang keterlibatan 58 pejabat saat ini dan mantan ofisial, pemain, serta wasit dalam sepak bola.
Semua karena terbukti melakukan pengaturan pertandingan dan suap setelah dilakukan penyelidikan selama tiga tahun.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | punchng.com |
Komentar