BOLASPORT.COM – Liga Super China 2018 tinggal menyisakan tiga laga lagi dan penentuan juara makin seru, termasuk peluang eks kapten timnas Italia, Fabio Cannavaro membuat sejarah.
Sejak setahun lalu, Fabio Cannavaro jadi pelatih jawara Liga Super China, Guangzhou Evergrande, dengan status suksesor Luiz Felipe Scolari.
Tugas ini merupakan yang kedua bagi eks bek tengah Parma dan Juventus itu, sebab pada 5 November 2014 sampai 4 Juni 2015, Cannavaro juga melatih klub ini.
Saat itu, Cannavaro tak mampu memberikan satu pun trofi bagi Guangzhou Evergrande dan dia digantikan Scolari.
(Baca juga: Berita Liga 2 2018 - PSS Sleman Jalani Fase 8 Besar dengan Bayangan Trauma)
Scolari saat jadi pengganti Cannavaro langsung on fire dan klub berusia 64 tahun itu menjuarai Liga Super China tiga kali 2015, 2016, dan 2017.
Lalu, klub ini juga jadi yang terbaik pada Piala Super China 2016 dan 2017 serta Piala FA China 2016 dan yang paling bergengsi jadi jawara Liga Champions Asia 2015.
Kini, Guangzhou Evergrande bersama Cannavaro baru memenangi Piala Super China 2018 dan mereka sudah tersingkir dari Piala FA China 2018.
Asa untuk tambahan trofi adalah kembali memenangi Liga Super China 2018.
(Baca juga: Sven-Goran Eriksson Tangani Lawan Timnas Indonesia pada Laga Pamungkas Grup B Piala AFF 2018)
Namun, klub dengan julukan South China Tigers ini masih ada di posisi kedua klasemen sementara Liga Super China hingga pekan ke-27 atau tiga laga lagi yang tersisa.
Mereka memiliki nilai 60 dan tertinggal dua poin dari pesaing utamanya sejak musim 2017, Shanghai SIPG.
(Baca juga: Pelatih Timnas Malaysia Dalam Dilema, Dua Pekan Menuju Laga Perdana Piala AFF 2018)
Shanghai SIPG pada Liga Super China 2017 kalah jauh dari Guangzhou Evergrande pada akhir musim dengan selisih enam poin.
Hanya untuk sekarang, Shanghai SIPG masih di atas Guangzhou Evergrande.
Lantas, bagaimana peluang Guangzhiu Evergrande dalam usaha mempertahankan gelar plus Cannavaro membuat sejarah?
Pada tiga laga ke depan dua klub itu, akhir pekan ini atau 3 November 2018, mereka saling bertemu.
Kali ini, Guangzhou Evergrande akan jadi tuan rumah dan menjamu Shanghai SIPG di Stadion Tianhe mulai pukul 18.35 WIB.
(Baca juga: Final Piala AFC 2018 Tanpa Pemain Asing, Klub Irak Menang dan Cetak Hat-trick Juara Beruntun)
Pada putaran pertama, Shanghai SIPG menang 2-1 di markas mereka, Stadion Shanghai, 18 September 2018.
Kala itu, dua assist eks pemain Chelsea, Oscar diberikan ke top scorer sementara Liga Super China, Wu Lei dan Elkeson untuk membuat gol Shanghai SIPG dan memenangi laga.
(Baca juga: Piala Asia U-19 2018 - Timnas U-19 Korea Selatan Menang Tipis dan Susul Qatar serta Jepang ke Piala Dunia U-20 2019)
Sementara itu, Guangzhou Evergrande sempat menyamakan skor melalui eks pemain Tottenham Hotspur serta FC Barcelona, Paulinho.
Kini laga yang bakal terlaksana, jika Guangzhou Evergrande memenangi laga, maka akan menggeser Shanghai SIPG di puncak tabel.
Namun jika Shanghai SIPG yang menang, mereka tinggal butuh dua poin saja untuk jadi juara, artinya dua partai tersisa mereka tinggal sekali menang atau dua laga sisa berakhir imbang saja.
Sebab, hasil itu membuat Shanghai SIPG memiliki nilai 67, sedangkan jika dua laga akhir Guangzhou Evergrande selalu menang hanya punya poin pamungkas 66.
Untuk mengukur peluang kedua tim, penting melihat dua calon lawan mereka setelah ”saling bunuh” akhir pekan ini.
(Baca juga: Gol Dianulir, Pesepak Bola Indonesia Ini Tetap Berikan Kemenangan Perdana Klubnya di Liga Brunei)
Shanghai SIPG akan menjamu tim papan tengah Beijing Renhe pada 7 November 2018 dan empat hari berselang dijamu Tianjin Quanjian, klub papan tengah bawah.
Kedua lawan Shanghai SIPG ini tak mengejar juara dan mungkin hanya bertahan mengamankan posisi mereka sekarang, khusus Tianjin Quanjian, tim ini berusaha agar tak turun sampai zona degradasi.
(Baca juga: Suporter Klub Liga Malaysia Ini Turut Berduka Atas Musibah Kecelakaan Lion JT610)
Sedangkan dua lawan Guangzhou Evergrande setelah menjamu Shanghai SIPG adalah Chongqing Dangdai Lifan (tandang) serta Tianjin Teda (kandang).
Dua lawan anak asuh Fabio Cannavaro ini sama-sama butuh poin maksimal karena mereka berdua ada tepat di atas zona degradasi.
(Baca juga: Timnas Vietnam Telan Kekalahan pada Uji Coba Terakhir Sebelum Berjuang di Piala AFF 2018)
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com, soccerway.com |
Komentar